It's me again, hi!
36 years old version of me.
I can't believe time flies real fast like this, last time I wrote here was 2020...? Like, 3 years ago already?
I won't make any excuses, but life was tough, not as heavy as that "near death", but more challenging. As you know, I survived that storm and, gratefully, COVID too. But life is a never ending adventure for me, it never get easier (but I think I just get stronger, than I thought about myself).
You know I always return here whenever life gets pretty harsh on me, writing here is like "home" for me to heal, sorry. This time I promise I will tell different story.
36 years old me.
Beberapa waktu lalu, aku terharu sekali atas kelulusan mahasiswi-mahasiswi bimbinganku (bersama Pak Doddy) ini. Sebenarnya, yang membuatku terharu adalah momen setelah mereka wisuda dan menemuiku in person, memberikanku kesempatan untuk bercerita panjang lebar dan memberi "wejangan" tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan mereka hadapi, dari perspektifku. Well, konsekuensinya, aku sekarang duduk di sini sambil merenungi kembali apa yang sudah kukatakan sama mereka, salah satunya..., "Mimpilah yang tinggi, setinggi-tingginya, tulis mimpimu (secara nyata, jangan cuma ditulis di pikiran), dan kembalilah pada tulisan itu secara berkala, kemudian bersyukur atas apa yang sudah kamu capai... yang belum tercapai, bisa dievaluasi lagi, masih relevan buat dikejar, perlu ganti plan, revisi, upgrade? Dan begitu seterusnya...".
Aku menulis di blog ini sejak usia 20-an, dan setelah dibaca lagi banyak juga mimpi-mimpi seekor kucing pink ini yang "lucu". Tapi aku ngga akan ngomongin yang udah lama sekali ya, karena rasanya sering juga aku tulis di sini.
Aku selalu mengingat betapa jeleknya aku dalam menghadapi situasi yang sulit, seringkali aku menyalahkan diri sendiri yang tidak mampu, tidak kompeten, bla bla bla, padahal sebenarnya aku menyalahkan keadaan di sekitarku, tapi aku terlalu takut. Sampai akhirnya pikiran itu lama-lama merusakku dari dalam setelah bertahun-tahun. Aku seperti kehilangan diriku sendiri yang penuh semangat dan pemimpi. Kegagalan demi kegagalan yang aku rasa terjadi karena aku sendiri yang tidak berani menghadapinya, aku sendiri yang menciptakan penghalangnya. Kenapa ya? Untuk saat ini aku juga masih ngga tahu kenapanya, hanya, terimakasih untuk suamiku mas Kamen Rider, yang rela mengorbankan dirinya untuk tersesat di dalam labirin seekor kucing pink ini, yang membantuku menemukan jalan untuk kembali menyayangi diriku sendiri, sehingga aku bisa sedikit-sedikit kembali pada settingan awalku.
Diberi hidup sampai 36 tahun, dan mencapai apa-apa yang bahkan tidak terbayangkan sebelumnya, adalah anugerah yang luar biasa. WAIT. "Tidak terbayangkan"...? Salah, sebenarnya aku selalu membayangkannya. Remember, I STILL A DAYDREAMER.
Kalau menengok kembali tulisan-tulisan 10 tahun terakhir, rasanya... ternyata aku sudah berjalan jauh sekali. Sekalipun aku mungkin tidak sehebat orang lain, but why comparing ourselves to others? Semuanya berjalan pada path-nya masing-masing, mimpinya masing-masing, pace-nya masing-masing. Mungkin inilah yang menyebabkan aku "lost" beberapa waktu belakangan ini, terlalu banyak berusaha untuk mencapai yang sebenarnya bukanlah jalanku, bahkan tujuannya bukan untuk diriku sendiri. Sudah sebesar ini tapi aku masih pingin "caper" untuk membuktikan pada orang lain bahwa aku.... ahh! Padahal, menjadi diriku sendiri pun aku sudah bisa keren. Jadi selama ini aku trying too hard untuk apa (atau siapa)?
Ketika akhirnya aku kembali berpikir I need to be having fun in everything I do, to be "cool" for myself (or now, at least for my son)... magic happen! Dan setelah kuingat lagi, ini berlaku everytime I lost myself, then I came back to myself, magic happen.
"Achievement" setiap orang bentuknya berbeda, begitu pula ukurannya. Yang selama ini terjadi, aku terlalu fokus pada pencapaian "besar" sehingga tidak mengapresiasi pencapaian-pencapaian kecil yang sebenarnya bisa jadi itu ternyata "besar". Mimpiku yang tinggi menjadikan aku hanya lihat ke langit yang tinggi, padahal aku sudah berjalan jauh di bumi.
After 20 years, a long pause, finally I'm a black belt in taekwondo.
"With great power comes great responsibility"
Wishing there will be more and better writings in the future.
If you know me well, you surely know that to be standing there talking
is already a big thing for me in many ways.
But next time, I would grow better.
Mungkin saat ini aku masih berjalan menuju ultimate dream seperti yang pernah kutuliskan sebelum-sebelumnya, tapi bersyukur sekali dalam perjalanan ini aku bisa open treasure chests dan unlock skills, dan bagian terbaiknya adalah... semua ini aku lalui bersama orang-orang tercintaku. Mari kita menjadi keren bersama!
Oya, mahasiswa-mahasiswi-ku, btw, mimpi-mimpiku juga aku tulis di banyak tempat kok dan nggak semuanya open for public. Sebagian yang kutulis di sini, mudah-mudahan menjadi artefak (jejak digital kalau kata generasi kalian), yang jelek-jelek jangan ditiru, yang baik-baik semoga jadi inspirasi. Kalian nggak harus nulis di blog juga, tapi tulislah mimpi kalian sebagai bagian dari manifesting your dreams. Good luck!
For dreams. For the future. For life!