Hi! Hello my loyal readers.
I actually logged out my Instagram, both my pink side and my green side.
Sampai sekarang selalu kembali lagi kesini saat-saat aku sedang lost my way.
Okay, tapi aku sedang mencoba untuk nggak menulis hal-hal yang itu-itu aja, yang beberapa tahun ini kutulis sepertinya hanya kegalauanku saja. Padahal... dalam hidupku beberapa tahun ini banyak hal yang menyenangkan.
Well, baiklah, some of you watched me grow through my posts, since Multiply, FB, IG, YT, etc. Dari jaman masih mahasiswa sampai jadi dosen, jaman jomblo hina sampai beranak satu bahagia, hahaha.
Media sosial sungguh seperti candu yang rasanya lama-lama berefek kurang baik untukku, well, untukku bukan berarti untuk kalian juga ya. Akhir-akhir ini rasanya aku jadi hilang fokus terhadap hal-hal yang seharusnya aku perhatikan, ada perasaan semacam "greed" yang tumbuh dalam diriku. Well, I actually a greedy person, I think, refers to my post back in 2013. Jadi, ketika tidak mendapat perhatian yang sesuai dengan ekspektasi, ada rasa kecewa, lebih buruknya, kecewa terhadap diri sendiri. Dan itu memperburuk keadaan yang sudah ada. So, entah sampai kapan, mungkin IG stop dulu deh. Bahkan kucoba tanpa nge-post apapun di platform lain (hm, kadang jadi nge-post di WA story, just to shout out that I still alive.
Lalu, apa asiknya hari-hari tanpa media sosial...
Sebenarnya masih aku cari juga sih hal-hal asik tanpa intention to post/share, to gain attention.
Nah, ketemu kan penyakitnya.
ATTENTION.
Kalau kata Joseph Gordon-Levitt dalam TED Talk nya, ada dua kekuatan yang sama-sama kuatnya, yang sama-sama memberikan rasa yang menyenangkan dalam diri kita, yaitu "get attention" dan "pay attention". Perasaan greedy-ku terhadap "get attention" ini sepertinya semakin lama semakin mendominasi, dan membuat keputusan-keputusan dalam hidupku diambil dengan motivasi "to get attention". Ini sungguh nggak sehat, dan justru kontraproduktif.
Padahal banyak sekali hal-hal baik jika aku "pay attention" terhadap hal-hal yang ada di sekelilingku, yang mana hal-hal itu sebenarnya lebih penting, dan produktif.
Ok, let see apa yang akan terjadi beberapa waktu ke depan. Nggak janji juga sih untuk nulis lagi, karena setiap kali janji akan konsisten nulis, yang ada berakhir janji tinggallah janji.... PHP doank. FYI, PHP terhadap diri sendiri rasanya juga nggak enak lho.
Anyway, ini sudah Minggu ke-30 WfH. Banyak target-target (paper, buku, penelitian, bimbingan lomba, bimbingan skripsi dll... janji-janji juga ini) yang belum terpenuhi, berbanding terbalik sama mood yang makin kesini makin nggak jelas. Moga-moga sebelum tahun berganti, udah beberapa accomplished lah.
Eh kok deja vu ya.
Rasanya... 10 tahun lalu aku seperti ini juga. Cuma targetnya dulu cuma satu: LULUS. Sekarang, hm, entah kenapa usia kok berbanding lurus dengan target-target yang mau dicapai ya. Berasa si target itu berkembang secara exponensial, kayak Gemino Curse (itu kutukan di brankas Bellatrix Lestrange yang bisa memperbanyak barang apapun yang disentuh, ngeselin kan?). Once I touch one, it generates multiple.
Ganbatte, myself!