Friday, October 2, 2020

Geminio!

Hi! Hello my loyal readers.

I actually logged out my Instagram, both my pink side and my green side.

Sampai sekarang selalu kembali lagi kesini saat-saat aku sedang lost my way.

Okay, tapi aku sedang mencoba untuk nggak menulis hal-hal yang itu-itu aja, yang beberapa tahun ini kutulis sepertinya hanya kegalauanku saja. Padahal... dalam hidupku beberapa tahun ini banyak hal yang menyenangkan.

Well, baiklah, some of you watched me grow through my posts, since Multiply, FB, IG, YT, etc. Dari jaman masih mahasiswa sampai jadi dosen, jaman jomblo hina sampai beranak satu bahagia, hahaha. 

Media sosial sungguh seperti candu yang rasanya lama-lama berefek kurang baik untukku, well, untukku bukan berarti untuk kalian juga ya. Akhir-akhir ini rasanya aku jadi hilang fokus terhadap hal-hal yang seharusnya aku perhatikan, ada perasaan semacam "greed" yang tumbuh dalam diriku. Well, I actually a greedy person, I think, refers to my post back in 2013. Jadi, ketika tidak mendapat perhatian yang sesuai dengan ekspektasi, ada rasa kecewa, lebih buruknya, kecewa terhadap diri sendiri. Dan itu memperburuk keadaan yang sudah ada. So, entah sampai kapan, mungkin IG stop dulu deh. Bahkan kucoba tanpa nge-post apapun di platform lain (hm, kadang jadi nge-post di WA story, just to shout out that I still alive.

Lalu, apa asiknya hari-hari tanpa media sosial... 

Sebenarnya masih aku cari juga sih hal-hal asik tanpa intention to post/share, to gain attention.

Nah, ketemu kan penyakitnya. 

ATTENTION.

Kalau kata Joseph Gordon-Levitt dalam TED Talk nya, ada dua kekuatan yang sama-sama kuatnya, yang sama-sama memberikan rasa yang menyenangkan dalam diri kita, yaitu "get attention" dan "pay attention". Perasaan greedy-ku terhadap "get attention" ini sepertinya semakin lama semakin mendominasi, dan membuat keputusan-keputusan dalam hidupku diambil dengan motivasi "to get attention". Ini sungguh nggak sehat, dan justru kontraproduktif.

Padahal banyak sekali hal-hal baik jika aku "pay attention" terhadap hal-hal yang ada di sekelilingku, yang mana hal-hal itu sebenarnya lebih penting, dan produktif.

Ok, let see apa yang akan terjadi beberapa waktu ke depan. Nggak janji juga sih untuk nulis lagi, karena setiap kali janji akan konsisten nulis, yang ada berakhir janji tinggallah janji.... PHP doank. FYI, PHP terhadap diri sendiri rasanya juga nggak enak lho.

Anyway, ini sudah Minggu ke-30 WfH. Banyak target-target (paper, buku, penelitian, bimbingan lomba, bimbingan skripsi dll... janji-janji juga ini) yang belum terpenuhi, berbanding terbalik sama mood yang makin kesini makin nggak jelas. Moga-moga sebelum tahun berganti, udah beberapa accomplished lah.

Eh kok deja vu ya. 

Rasanya... 10 tahun lalu aku seperti ini juga. Cuma targetnya dulu cuma satu: LULUS. Sekarang, hm, entah kenapa usia kok berbanding lurus dengan target-target yang mau dicapai ya. Berasa si target itu berkembang secara exponensial, kayak Gemino Curse (itu kutukan di brankas Bellatrix Lestrange yang bisa memperbanyak barang apapun yang disentuh, ngeselin kan?). Once I touch one, it generates multiple.

Ganbatte, myself!

Ma current mood


Saturday, May 9, 2020

(Almost) 33 Years Old Me

Hei. Lama tak jumpa….

Umurku sekarang sudah 32, dan akan 33 tahun dalam beberapa hari.
Kadang aku pikir, well, life’s like a roller coaster, siklus yang mana pada suatu ketika akan kembali ke sebuah masa. Dan masa itu tertanda ketika terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan, at least dalam pikiranku.

Melihat kembali catatan-catatan ketika umurku lebih muda, ada suatu masa ketika aku berpikir bahwa “I’m a total loser”. I wasn't good at anything, and everything happened to me was a total breakdown…. Then… somehow, it all fixed. Dunia cerah kembali, I can be myself effortlessly. Semuanya lancar jaya, baik-baik saja, menyenangkan.

Dan roda waktu berputar, kembali ke mode awal.

Frustrasi lagi.

Mungkin ini siklus ketiga yang kurasakan dalam (hampir) 33 tahun hidupku. Mustinya aku lebih berpengalaman sehingga bisa menghandle ini dengan lebih baik. Tapi nyatanya tidak semudah itu Ferguso…. Ini malah jauh lebih sulit.

Harus berdamai dengan “si setan kecil” dalam pikiranku ini.

Aku nggak tau harus bagaimana lagi untuk me-manage ini, dan setahuku terakhir kali aku mengalaminya, aku banyak menulis. Kalau kalian lihat, mungkin masa itulah aku banyak menulis tentang segala hal yang terpikir. Sehingga banyak momen yang terdokumentasi di tahun-tahun itu. Aku berharap ini bisa menolong, seperti waktu itu.

Apa yang salah kali ini, mungkin hanya ada dalam pikiranku saja. Mungkin yang dulu-dulu juga begitu, mungkin. Atau sekarang aku sudah terlalu tua (nggak bisa bilang dewasa juga sih), untuk menyalahkan external circumstances, walaupun mungkin beberapa menjadi factor yang mempengaruhi.

Beberapa kali mendengarkan ceramah dan kelas tentang mindfulness, ada beberapa tahap dimana kita bisa mencapai recovery, walaupun buat melaluinya juga dengan usaha yang tidak mudah. Beberapa kali bereaksi secara impulsif pada sebuah keadaan (yang mostly tidak menyenangkan), ada yang berhasil bagus, tapi kebanyakan malah memperburuk keadaan. Ya iyalah, kalau yang dipakai emosi, pasti ujung-ujungnya buruk. Keadaan yang tidak menyenangkan dalam pikiranku kali ini dampaknya buruk sekali rasanya. Dari keadaan itu aku menjadi marah, dengki, sedih, jengkel, capek, frustasi, malas, merasa dilupakan, dan serentetan hal-hal negative yang lainnya. I tried very hard to cope with this circumstance. Berusaha menjadi positif di tengah-tengah negatifnya pikiranku. I thank my husband and my son for being very supportive to me, during this whole time.

I can’t say what makes me feel this way, but I wish… in a blink, this problem will be solved. Seperti yang dulu-dulu, aku akan berusaha keras untuk menjadi bersinar kembali, menjadi diri sendiri dan tetap menyenangkan.

Beberapa tahun ini mungkin terasa sulit, tapi semoga masa menyenangkan nya bertahan saaaaaaangat lama. So then, the tears and pain I feel now, will be paid off.

For dreams.

For the future.

For life!!


Tuesday, March 10, 2020

Somehow, you'll shine

This is not the first
you feel this way
It's always the thirst
put you that way 

One day you glow
other day you low
everything grow
you too will bloom

Sometimes things go behind
walk your way determined
don't see other's mind
Somehow, you will shine