Saturday, December 31, 2011

Thank you for keep me smiling… :)

สวัสดีค่ะ!

Yaaay! We meet again on 2012, friends. Hope you passed 2011 with many great memories like I had. The year 2011 is already left by last nite, I feel really glad that I could achieve many good things during the whole year. But I realize that behind those good things I achieved there are awesome people involved.

Maybe this kind of post would be an annual post I made in the New Year. But really, I just wanna shares my gratitude to them who supports me to achieve many goals in my life during the year 2011, and become an expression how thankful I am having them around…

Aria Sungsang Nir Prahara

My bestfriend become lover. It’s really wonderful having him as boyfriend and also bestfriend. Yes, finally we met each other in 2011, he fulfilled his promise to treat me in Zangrandi before my graduation. Then suddenly he stated his love to me, and now… (I actually a bit shy to say this) yes, we are now lovers. Heheheh… Masih tetap saling berbagi cerita, mimpi dan dukungan. Dan dia tetap nggak bosan-bosannya mendengarkan my stupid craps called dream that always too dreamy. And he still supports me to reach my dreams. ฉันรักคุณมากเลย (chan rak khun maak leeuy), p’Aria…
I will wait for you in 101112 ;)


Abdul Jabar
Still always he’s my bestest bestfriend I ever had. In 2011, finally we can graduate together, yay! Dan menggalau bareng soal masa depan yang masih blurred, mau ngapain habis ini? And now, we are both continuing to graduate study! It feels really good, and maybe in the same year 2013, we both become master in our own fields. Good luck Jabby!!! I always pray for you the best :) FYI, he got a very beautiful girlfriend now, I really glad about it. Isshouni ganbarimashou, my bestfriend!!

Baridah Mutmainah
She’s Jabby’s sister, and since we are so close in age, she also become my bestfriend. Setelah tahun 2010 kami berteriak-teriak menggalau bersama soal pekerjaan dia dan kuliahku, dan sometimes soal cowo. Hahaha… I really like to have a long conversation with her. Also, when I was busy travelling to Bandung for those enrollment stuffs, she helps a lot. Thank you so much sister, really I would like to go to Bandung again, let’s have fun together!!

Kartini

My girl bestfriend is getting married this year!!! Yaaay!!! I’m so happy about this. Finally you marry my “twin brother” hahaha! Agak sedih dan ngiri juga, huhu, habis ini duniamu bakal berbeda sobat, but I hope everything would going fine, because you choose the right man, and he choose the best girl I know. Happy wedding my besfriend, I will surely attend your wedding… I’ll miss the time we share together in bed, hahahahah!

Herlan Darmawan & Fadlila Fitriani

Pak dosen satu ini sekarang menjadi salah satu sahabatku yang sangat seru sekali kalo udah ngobrol bareng. Dan sekarang makin seru aja karena calon istrinya juga sama serunya dengan dia. Karena aku dan si pacarnya sudah kenal dari jaman SD, jadinya malah banyakan aku dan Dila yang menggila bersama. I miss you guys, please meet when I go back to Jogja… OK?

Jayanti Dwi R
Actually she’s my childhood bestfriend Erlin’s bestfriend, but I don’t know how we become close to each other now. Hahaha… I hang out with her several times and we shares many things in mind, support each other, our interest in Korean pop, and many things. Even now I’m living in Thailand, we still contact each other. One of our favorite activity is visiting art exhibition together, so much fun and narcissisms with her :D

Dyah Lalita Widyanari
Danar Wiyoso

My closest class mates, teman-teman seperjuangan yang akhirnya lulus juga kita yaaa… *hug. But future leads us to different path, Ayiek now is working in Jakarta, Dakunk is work on project with one of our lecturer. Good luck friends, wish the best for our future!

Arisan Tante-Tante (& 2 Om) Chelzea’

My closest circle since highschool. I don’t know when was the exact time I become one of them, but I really really love being around them. Walau kadang aku yang paling pendiam dan cuek banget sama mereka yang rame (bahkan di whatapp pun ramai sekali mereka), tapi mereka care banget satu sama lain. Aaah, I love them! This is really funny and amazing that we have grown up together and still close to each other up to now, though we are now in separated way. Me and Elan going abroad, they are working and continue study in Indonesia, and Che is soon get married… :* Keep this friendship forever, friends.

Rhaptyalyani Herno Della

Here I introduce my room mate in Hua Hin. Yes, I become room mate with her since we had many similarities in running daily life and also, travelling. But emmm, her experience in travelling is much much more advace than me, she’s a real traveler! Thank you for took me on travel to Amphawa last time, it was a really nice to walk with you, and also Mas Rahardi and Pak Romi. I will miss you when you graduate…

Aulia Rahma, Siska Mellisa, Rachmawaty Rusydi

Hahaha, here is the powerpuff girls from Aceh, friends of mine. Temen-temen berbagi suka duka di tanah perantauan ini. Sayangnya, sepertinya banyakan aku yang merepotkan mereka. Mereka yang jadi saksi hidup peristiwa-peristiwa paling gilanya aku di AIT. Waktu aku sakit, mereka juga yang merawat. Jadi inget paniknya mereka waktu aku “terbang” dari sepeda, sampai Lila ngebut bawa aku ke Thammasat Hospital naik sepeda, terus Wati dan Siska nyusul dengan paniknya, nungguin aku sampai daguku selesai dijahit, dan melarangku pulang ke dorm selama 2 hari, hahaha. Dan pastinya, bakal banyak kenangan lagi selama satu setengah tahun ke depan bersama mereka. Yosssh!

Yorivan Yoilos

Taun lalu aku baru mau lulus, dia udah khawatir aja aku bakal pergi setelah lulus, bakal kehilangan temen nontonnya gara-gara pergi dari Jogja. Dan entah kenapa kok ya aku juga beneran pergi dari Jogja setelah lulus. Si juragan takoyaki ini juga masih aja kocak dan polos, tapi baik banget deh. Hahaha… Tahun 2012 ini, doaku buat dia adalah semoga dia sukses dapat pacar yang baik hati. Semangat kang! Aku mendukungmu!

Dwi Retno Bayu Pramono

Papa Haru! Yup, he’s now keeping my dearest cat son, Whizker Xu Haru. He’s a veterinarian. Haru is really lucky now having you as his father. He take a a very good care of him, sampai mengoperasi mata si Haru yang “nangis” terus (somehow kok Haru kayak aku ya, “nangis” terus). Thank you for keeping my son, Bayu… Nggak salah aku mempercayakannya padamu.

Kania Tresnawati

My closest friends in the first months in AIT, but now she’s no longer in AIT… it’s ok, it was her choice :) but I felt a bit lost without her, she become like an older sister for me. Hahaha, aku pernah sampai nginep di kamarnya gara-gara galau homesick dan kangen pacar (yaelaah). I miss you mbak Kania, I really want to visit you someday in Bogor.

DPMM Friends
(Arnob, Wai, Bo Bo, Nat, Amin, TK, Me, Pan, Hong)

Okay okay, I think we become closer after moved to Hua Hin, do those crazy bunch assignments and study together, and even waiting for the bus together! Hahahahah. Let’s finish this mess altogether, I’m sure we can do it! And until the next one and a half year, I wish you good luck!

And I will not forget my MP friends peripathian, amathonthe, arysetyani, vapourrain, maigo1503, azizrizki, blackhanyou, yodhiponica, novalentine, fhytra, isaanshori , anggarossi, roomofcreation, malambulanbiru, danangwawan, cupukupu, deimon21, aired, kazu77, arddhe (yang disebut maju ke depan ya! Hehehe) who always regularly read and leave comments to my posts, although it was not necessary and so so so trashy. I am so sorry that lately I couldn’t post as much as I did before. Or maybe my latest posts are very boring. I feel so glad you still read my posts. Even now MP is a little bit changed, it still feels like my home to share. For those MP friends I ever met in real world, when will we gather again?? Looking forward to it!


สวัสดีปีใหม่
あけましておめでとう
よいお年を!

Welcome 2012
Let’s do better this year!!!


Thursday, December 29, 2011

My Life in Hua Hin: It’s a Messed Half Semester

こんばんわ!

Huwah… I can breathe now... after finished a bunch of Drought class assignment, I will take a rest for a while, then continue study for the final exam, then move to GIS assignment, then study for GIS final exam, then focus on Human Conflicts class. GOD! This half semester going really mess, everything chaotic!

Awalnya emang terasa santai-santai kayak di pantai, actually it is. Yap, karena kampus AIT tercinta terendam banjir, maka kami pun dipindah ke arah selatan Thailand, kota Hua Hin, dan letaknya memang di pinggir pantai. Dari AIT yang ijo royo-royo dan sepi nyenyet, pindah ke Hua Hin yang notabene adalah tempat wisata yang banyak resort, banyak bulenya (walaupun international, mahasiswa AIT kebanyakan orang Asia Tenggara dan Asia Selatan, bulenya ada juga sih beberapa) dan rame, lumayan happening lah tempatnya. As I said, awalnya sih emang santai-santai, bisa jalan-jalan menikmati Hua Hin dan akomodasi yang lebih oke daripada di AIT.


(in my devastated dorm A)



(AIT dorm after flooded)

Tapi tapi tapi, setelah lewat dua minggu menjalani kehidupan berumah tangga (berumah dan bertangga, hhahaha), mulai kerasa lah masalah-masalah yang membuat hidup dan suasana belajar mengajar di kota ini menjadi tidak senyaman di rumah sendiri.

Accessibility and transportation. Di Hua Hin tempat tinggal kami terpencar sampai ke Soi 90an (soi=semacam gang/jalan belokan dari jalan utama), yang itu lumayan jauh lah dari kampus yang juga terpencar jadi 3, yaitu di Rajabhat University, Stamford University, dan Silpakorn University. Yang terakhir disebut itu jauh banget, hampir sejam perjalanan. Mostly kuliahku di Stamford yang nggak terlalu jauh sih, tapi jadwal bis nya itu...ampun bikin capek. For example, kalo mau kuliah jam 10, harus naik bis jam 7.30, kalo kelewatan ya udah, tunggu bis selanjutnya, jam 11, piye coba?? Dan walaupun nggak telat, tapi nyampe kampus pagi-pagi buta gitu nunggu lama kan bikin capek. Mana koneksi internet lemotnya... siput aja kalah lambat jalannya, dan suka DC seenaknya sendiri pula. Gimana mau nyambi garap tugas selama nunggu?


(waiting for the bus in the morning)


(waiting for the class in the breeze)


(my quickie breakfast)

Hehehe, masih terkait dengan masalah transport, disini kemana-mana jauh. Kalo di AIT, seminggu terkurung di dalam kampus sih masih bisa hidup damai sejahtera. Laper, tinggal ke Kafeteria, Snack Bar, kolam bebek, kantin SOM, kantin Food Engineering, UFM atau Vietnamese restaurant. Atau kalo udah puas nyicipin semuanya, bosen-bosen bisa main ke Chiang Rak di sekitaran Thammasat University, nggak jauh (aku sendiri belum pernah sih… doing!). Kalo tau-tau shampoo apa sabun mandi habis, tinggal ke 108. Mau masak-masak, bisa beli bahan di grocery, yaa walaupun agak mahal sih ketimbang beli di Talad Thai (pasar). Butuh fotokopi hand out, tinggal ke copy center. Butuh alat tulis tinggal ke book store. Dan semuanya ada di dalam kampus, tinggal ambil sepeda dan tancaaaappp!!! (Jangan ngebut ngebut Tid, udah tau kan rasanya dijahit dagu gara2 kecelakaan sepeda? Nggak keren!)

Disini kemana-kemana jauuuh, mau beli ini itu harus naik song taew (ini sejenis angkot), nggak boleh bawa sepeda karena depan rumah langsung jalan besar, bukannya cepet sampe, yang ada malah keserempet ntar. Udah ada beberapa kasus kecelakaan juga dialami sama temen-temen. I have to be more careful.


(in song taw extended space)


Expensiveness. Ini ni yang bikin berat hidup di kota orang, apalagi kaum foreigner beasiswa kayak aku gini, uang kiriman tetep, biaya hidup naik berlipat-lipat. Sewa 1 kamar apartemen di sini harganya 3 kali harga sewa dorm standard di kampus, ya... gimana enggak, fasilitasnya pun beda, ber-AC, tipi, air anget (hahaha... actually I enjoy this luxuries so much). Cuma yang rada tercekik pas udah akhir bulan gini, gimana nih bayar apartemennya, subsidi kampus cukup nggak ya, soalnya kami di dorm standard cuma bayar 2150 baht, ini harga sewa 6000 baht, walaupun udah bagi dua sama room mate (ini room mate saya, Pi Lia), tapi tetep aja jatuhnya 3000 baht per orang, belum tambah bayar listrik dan air. Aduu du dudu pap paaap...

(swimming pool in the apartment, I never try this before the weather is really cold at nite and very sunny in daytime)


(coin washing machine)

(water refill machine)

Dan lagi, karena kawasan wisata, banyak turisnya, harga pun beda dengan di Rangsit. Walaupun Rangsit dekat sama Bangkok, tapi harga barang-barang lebih murah meriah, bahkan di pasar malam (taladnat)nya juga murah-murah, lebih murah sekitar 1/3 dari yang di Hua Hin, padahal barangnya sama...


(my new favorite, grass jelly drink, soy milk, yoghurt, tuna sandwich and pandan cake roll in here)


(me and Pi Lia enjoying christmast eve in Hua Hin Market Village)

Di luar itu yaaah, kami mau nggak mau harus tetap meneruskan segala aktifitas belajar dan diajar (kan nggak mengajar, hehehe). Edannya, dosen-dosen bukannya maklum sama keadaan serba susah kami, malah ngasih  assignment seabrek. Di waktu yang singkat gini, assignment seabrek bukanlah treatment bagus buat belajar. Otherwise, I really have no time to study, not even study from the assignment. Ya gimana mau belajar, walaupun assignmentnya tulis tangan, tapi cuma copy-paste aja dari internet, all we need is speed, mana ada yang masuk ke otak ;D Honestly, I’m a  bit afraid of my grade for this half semester, eventhough I got a pretty good marks in the mid exams, but I’m not sure for this time I will also get higher. Lha kuliah aja yang dipikirin “Duuuh, assignment ini belum kelar,” atau kalo nggak malah tertidur di kelas gara-gara ngerjain assignment. Unlike in AIT, I can sleep in the very late night or even in very early morning, disini aku sampe apartemen udah keburu capek, ngerjain tugas sampai jam 10, habis itu tewas sampai pagi. Itu pun masih ngantuknya ampuuun!

Dan disini juga... internet nggak se wuzz wuzz wuuzzz di AIT, hahaha. Sial, kalo disana aku bisa kapan aja Skype sama keluarga, dan kalo weekend pacaran sama si Kamen Rider di dunia maya, sekarang mana bisa... yang ada baru gerak dikit pasti internet DC dengan suksesnya. Hiks hiks. Gara-gara kehilangan laptop plus 3 ekor EXT HD, aku jadi nggak punya back up data apa-apa, harus cari-cari lagi dari awal, dan dengan internet yang se marmos ini, googling aja nggak kuat, gimana mau ngerjain tugas dengan tenang dan lancar?

(my messy desk, now it becomes messier, 5555)

Bener juga sih, home sweet home, sejelek-jeleknya kampus AIT, fasilitasnya udah oke dan kondusif buat belajar. Di Hua Hin walaupun seru tapi ternyata nggak asik buat belajar, enakan buat wisata (dan so pasti kalo wisata belajarnya lupa, hahaha…). Rumput tetangga selalu tampak lebih hijau, tapi ternyata rumput plastik, nggak enak (lepeh lepeh).

Hmmm, did I complaining too much? Hehehe, mau bagaimana pun juga, mau susah apa mudah, this way was my choice, I have finish this mess all, though it’s tough and uneasy. I’m sure there would be a very bright future waiting for me. For dream, for the future, for life!!! Yeeeaaah!!! :D

Yeeeahh… this week end (also year-end) I will start having the final exam.
WISH ME TRIPLE LUCK, friends!!!


PS: I will spend my holiday in Indonesia, ada yang mau nitip oleh-oleh? Hahaha… (gayamuuu Tiiid *ditimpuk bata rame-rame)


Saturday, December 17, 2011

Enjoying Hua Hin


‎"Never mind Never mind When I feel depressed and down, yeah yeah I want to come here, and be blown by the wind I want to see your little smile I, too, can become stronger The smell of the fresh Spring The petals of the blossoming sakura I will never lose to it Yes, laugh. Keep laughing away"

Laugh Away by YUI

Hello friends!!!

I recently live in Hua Hin since my campus (AIT) temporarily moving here due to flood inundated the campus in Rangsit.

And yeah, lucky for us who loves traveling, this place is actually a tourism area, so there are many interesting points here. Yuppy!

This is one of the interesting place, Pi Lia (my room mate, rhapty.multiply.com) has just found this nice place. So we planned to spend this Saturday in here, Hua Hin Pier :)

Friday, December 16, 2011

Zero



I never thought that losing things in this way could make me feel this lost


Sawadee kaa... 

How are you all, pals? I am really sorry for did not write anything within this 2 months. Actually, I went back to Indonesia because of Thai flood, and sadly, my campus also inundated. 

In term of evacuating the students, AIT gave us ‘holiday’ for one and a half month to spend in home country. So, I went back to Indonesia to have the ‘holiday’. I don’t know it is good or not, but I was totally doing nothing during the break time, neither studying nor doing any projects. I just travelling to Surabaya many times, visiting my boyfriend and enjoy time together. Hehehe... It was really good to have school break like that. I can have quality time with my family, friends, and my loved man.

And suddenly it turned to sadness. In the last week of the ‘holiday’, a thief entered my house and stole all my things. My computer, my camera, my phones, and also external hard disk. Nothing left. Even any back up data. I felt so sad, and until now I can cry whenever I remember that. I don’t care about the financial countable loss of those things, but somehow the value of the thing is not always can be counted by money. The values of those things are priceless… that makes me so sad.

Even I calculated my saving to buy those things again, and I know that someday I can buy the better, it still cannot heal my pain of losing them, and also the fact that there were somebody unexpected ever enter my room :(

I just want to cry of remember them

I just want them back to me

Not because of the thing itself

But the memories when I get them the first time

I miss you all, so bad

Hope you still fine…

Sunday, November 13, 2011

Wedding Bells!


Not mine, not mine, seriously, not my own wedding.

Hehehe… Yes, within this month, I already invited by 4 friends of mine to attend their wedding. And you know what, 3 of them would be held in the exact SAME TIME! Ooooh, I wish I could be an amoeba… so I can split myself to attend all the weddings :( hfyuh…

One of them is my closest friend, who is really close to me since the first semester of our undergraduate study in UGM, as you can read and see in the several previous posts, her name always mentioned in ‘Thank you for made me smile’ posts every year. After having a relationship with the same man for almost 6 years, finally they decided to get married. Hwaa, my bestfriend is GETTING MARRIED??! Happy, but yet, envy (honestly). Hahahaha!

And because she involving me into some of her wedding preparation, so, my ‘holiday’ this week or maybe until next 2 weeks would be full about wedding stuffs. Moreover, I really like wedding stuffs. The dresses, decorations, make up, music, photos, invitations, souvenirs, people, and so on, love it all! And seeing all those wedding stuffs somehow makes me think about getting married. Eh?

ME? Getting married?

Honestly, this is the first time I can feel like this. Maybe it is because I am now growing mature, so I start think more serious about my own life and relationship. Or maybe it is because I find a match partner to think about it. Where will we lead this relationship to, and how we lead our life to the future that we draw together… Is that what people call ‘mature thinking’? I don’t know yet.

I want to get married someday, really, though for now there is a strong desire to make it true but my logical self always drive me to think more and more. Yes, I don’t want to make a wrong step, maybe not about the person (for now, please God hear my prayer, I want to marry this man someday), but many things, before and after the wedding euphoria. I don’t want it to be just an impulsive decision, but the right decision that we made after deep thinking and consideration. I have enough time to think and preparing myself during these two years of my master study.

Within this time, I can share many things to my man. 
My plan of life. 
His plan of life. 
Blend our plans into one great master plan of ours.

Really, only with this man, I can feel this way. Myself before was a bit scared of marriage, always thought that marriage will delimitate the freedom of a person to improve their self. But I feel he’s different, he is someone I can be myself in front of him, never complain or look down on me even I tell all those stupid craps about my silly BIG DREAMS. He always enjoy listen to it and make a supportive comments. Simply, he comforts me without spoiling me. Unlike with mans before him, I’m now no longer scared about marriage. I really want to marry this man. I hope it’s not about my age, but it’s because I found him and our maturity of thinking. And someday, when it comes the right timing, we’ll surely get married. Please pray the best for us :)


And for those who get married soon, I’m happy for you, I wish you happy marriage, always be together in happiness and sadness, have healthy, smart and kind kids, and all the best for you and your new family. Have a very great wedding!!!

And…

Emm.

When is mine?

*wink to my man, he has the answer ;)


Sunday, October 16, 2011

Sunday, October 9, 2011

Market Hunt: Maekhlong - Amphawa - Danoen Saduak




My first trip with Es Teh Dua Gelas (Mbak Lia, Pak Romi dan Mas Rahardi) to Samut Sakhon.

I will upload the rest after this... (update: sadly I lost all my filees with the computer, and have no back up.... hiks)

Hehehe... :))

Enjoy!

Wednesday, October 5, 2011

Dongeng Geologi

http://rovicky.wordpress.com/
Hey hey..., since I am studying Disaster Preparedness, Mitigation and Management here at AIT, and I realized that the FoS I've chosen is a bit far from my past focus of study (I mainly focused on urban space development), though it's still in the frame of urban planning, I still think that I really stupid in this area, then I started to look for references related to my field of study.

Most of disasters are natural disaster, and most of natural disasters are caused by geological phenomenon, so when I searching for it suddenly I stopped in this blog. Much much informations inside, and what I really love from this blog is the writer (Mr. Rovicky - Geologist) makes all the scientific explanation in very simple language, so common people like me can easily undertand.

It maybe also useful for you to broaden up your knowledge in geology... Really, all the explanations are in simple language :)

Tuesday, October 4, 2011

Weekend Trip to Mae Khlong Market

Start:     Oct 8, '11
End:     Oct 9, '11
Location:     Thailand
Hyaaa... tau-tau diajakin sama kakak-kakak senior, Pak Romi dan Mbak Lia buat jalan-jalan ke pasar unik ini. Langsung tertarik, dan langsung iya aja. Hahaha... itung-itung ada kesempatan, habis mid, dan budget nggak terlalu mencekik, okelah...!!!

Reference: http://www.youtube.com/watch?v=xqJmU1qNH9U

Merapi Visit




Hello fellas!

Actually this should be a long time ago post, but I am so sorry I just catch the mood to post this now. Hihihi... It belong to my after graduate project White Canvas Shoes that I planned to visit many interesting places in the world, especially in my home town Yogyakarta.

After the big volcano eruption in the late 2010, Merapi settlement area became devastated, almost all houses damaged, and many people died (for unnecessary reasons, in my opinion, because there was a lot of warnings long long before the lava and hot cloud strikes the village). But people activity in Merapi now still running and developing to be volcano tourism destination. Kinda love this new attraction of Yogyakarta tourism, but still a bit afraid of the risk in the area.

These pictures included my first trip to Merapi after the eruption on April 16th 2011, and the second trip to the temporary shelter on June 25th 2011. I felt sad when I visited the damaged houses, and a bit spooky, it feels like every single thing left in the houses can whisper...

Thursday, September 29, 2011

Homesickness Attacked


こんばんわ!

Hay hay people!! Am I too long time not updating the journal?? Hehehe, actually I am not that busy attending classes or something more academic. I somehow quite often sleep in the class also. How can I be a good master... To make you clearly not be jealous of me that currently going abroad, I will tell you briefly about living overseas, especially in the country which is not too far from your home country, and the air fare to go back to your home country is relatively affordable.

Yap, aku nggak tau kenapa, kok lewat sebulan lebih disini, temen-temen makin banyak aja yang galau. Oke, kalo kata “galau” sudah hampir punah di Indonesia, maka di tanah perantauan ini kata itu masih ngetren, setara dengan, “Alhamdulillah yah, sesuatu’ banget”-nya Syahrini. Hehehe... Aku juga sempat terserang virus galau ini. Yang mendadak tau-tau badan seperti terserang angin puyuh, rasanya panas dingin nggak jelas, dan tau-tau ini tangan secara nggak sadar udah menggerakkan jari mengetik airasia.com dan kursor mulai mengarah ke search ticket dari Bangkok (BKK) ke Surabaya (SUB), dan klik klik klik... oooh, ada tiket yang “agak” murah untuk sekedar menghabiskan weekend di Surabaya!!! Fuufufu...

Sesungguhnya aku bukannya ingin membuang-buang uang untuk cuma sekedar balik ke Indonesia dan dalam waktu singkat kembali lagi ke Thailand. You all agree that time with family and beloved one is priceless, you cannot convert it into money or things. Bukan begitu sodara-sodara sekalian??

Dalam hitungan detik, saya mulai kalang kabut buat mengurus ini-itu untuk pemesanan tiket tersebut, takutnya, kalo telat sehari aja, kadang harga tiket udah beda jauh. Dan aku nggak mau menyesal. Secepatnya harus dapat tiket itu di tangan (yeah, actually cuma kode bookingnya doang siiih). Dan ternyata akun easy banking via internet-ku belum aktif, dan sialnya, udah ku-submit berkali-kali kok di reject juga. Mana pas itu weekend, banknya kan nggak buka, jadi nggak bisa langsung tanya ke bank. Eh, pas Seninnya kesana, sananya nggak tau. Aku telpon ke costumer service, si CS nyuruh aku balik lagi ke bank (mana pake bahasa Inggris-nya masih dengan logat Thai yang kental, dan masih bikin aku dobel setres buat menginterpretasinya). Sampai di bank, apa coba yang salah ternyata? TAHUN LAHIR SAYA 1987 MASEHI HARUSNYA DITULIS 2530 TAHUN THAI!!! Ampuuun... *ngelap keringet di dahi.

Akhirnya, Senin siang itu aku pun berhasil meraih sepotong tiket PP Bangkok-Surabaya untuk akhir Oktober. Sialnya, habis itu aku kok ya pake umuk sama temen-temen. Dan mulailah bermunculan badai kegalauan itu... terutama pada mereka-mereka yang sudah married dan punya anak (sebenernya mungkin udah lama ya, tapi baru ter-expose). “Dia yang baru pacaran aja udah galau pengen pulang, apalagi yang married ya…,” celetuk salah satu temanku sambil menunjuk ke arahku.

Hei hei hei... perlu ditegaskan disini, yang kukangenin itu bukan cuma pacar saya si Kamen Rider, mentang-mentang tujuannya ke Surabaya (bukan Jogja, my own home town), tapi lebih karena kebetulan mama juga sedang tinggal di Surabaya tiga bulan ini. So, sambil menyelam minum air, melepas rindu nggak hanya sama pacar, tapi juga keluarga, they’re so precious to me. Dan semoga, beasiswa segera cair yaaa, biar aku nggak merasa bersalah banget nih beli tiket nggak bilang-bilang ortu... hehhehe...

Oke, gelombang kegalauan dimulai dari sebuah spot ngopi di dalam kampus, namanya UFM. Rasa kopinya sih standar-standar aja, tapi memang harganya itu yang masih terjangkau banget untuk itungan mahasiswa kere macam saya, dan para mahasiswa Indonesia yang kebanyakan uang beasiswanya dihemat buat ditabung. Hahahaha... Dan biasanya berkumpullah kami di situ, sharing segalanya, kangen rindu tanah air dan terutama orang-orang tercinta. Nggak puas di UFM, pembahasan berlanjut di FB, masih tentang kegalauan. Hufff...

The decision to going abroad must be considered really well. Harus dipikirkan bener-bener. Sebenernya waktu awal berangkat kesini juga aku belum 100% siap, terutama soal funding, masih miskin semiskin-miskinnya, and the worst part was I’m still depending on my parents. Bener-bener nggak enak dan serba salah rasanya :( Semakin kesini, semakin bisa menyesuaikan pemasukan dengan pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari plus biaya hedon (beli baju dan ngopi, hahaha). This is really a good experience for me to be far from family. Tapi nggak enaknya, ya itu... urusan kangen-kangenan. Nggak hanya sama si Kamen Rider, sama keluarga juga. 

Okelah sekarang teknologi sungguh mengenakkan untuk siapapun yang sedang menjalani LDR (not Long Dick Reduction, but Long Distance Relationship, to make it clear), ada banyak pilihan, mulai dari e-mail, YM, FB, Twitter, Whatsapp, Skype and many more options. Masalahnya, salah paham juga bisa datang dari kemudahan itu sendiri, bisa yang teknis (koneksi putus-sambung, batre gampang drop, dll) maupun non teknis (telat bales karena ribet, nggak kebaca, HP ketinggalan, dll). Jujur aja, sejak disini, dan HP mulai nggak bisa diajak kerja sama (karena batrenya yang gampang tepar dan boros pulsa dan suka telat ngirim message), aku jadi jarang bawa HP. Mendingan sekalian pas lagi online di PC, koneksi stabil dan ngetik juga nyaman (setuju kan kalo kadang ngetik di HP itu blibet?). Urusan koneksi juga kadang nggak semulus jalan tol, biarpun jaringan internet di kampus tercinta ini bisa dibilang super cepat dan menyenangkan, tapi gimana nasib di negeri sendiri? Internet lambat macam sipuuuut! Marmos abis waktu lagi asik-asikan liat-liatan (Skype) sama si pacar atau melepas rindu sama papa-mama mendadak gambarnya berhenti, suara juga berhenti, dan muncul tulisan “There is internet connection problem between you two”, lalu terputus dengan enaknya. Damn! Sebel kuadrat! Dan kalo tiba saatnya internet kampus nge-down, bisa sehari semalam, bahkan sempat 2 hari putus-nyambung. Kesel kan? Kalo udah kayak gini, ya udah mending tidur aja atau baca-baca atau merajut (teteeeepp!). Haahaha... Another option, pake mobile online, tapi sama aja, koneksi lebih nggak stabil lagi, kirim YM hari ini nyampenya besok, pas dibales, sering dikira salah kirim, duh ampuuun... tobat saya. Bener juga kata-kata bijak para ortu, “Alah dulu belum ada HP atau internet, cuma pake surat-suratan nyatanya hubungan kami bisa langgeng,” yep, maybe I should try this way for my own relationship, but is it still appropriate for recent days?? HIDUP MERPATI POS!!! (dasar wong setres!)

Berada jauh dari orang-orang tercinta memang menimbulkan konflik batin yang luar biasa. Ada yang bisa mengatasinya dengan baik dan cepat, ada juga yang sulitnya bukan main. Makanya urusan yang satu ini sebaiknya diselesaikan sebelum berangkat, semua harus clear dan make sure there would be no problem if you left them for a while, dan juga buat diri sendiri, siap nggak untuk menghadapi kesendirian di negeri orang. Yaa, walaupun pada kenyataannya di sini juga aku nggak sendirian sih jadinya, saking banyaknya orang Indonesia juga di sini. Sampai ada ungkapan begini, “Kamu disini tuh ya, bukannya improve English, tapi basa Thai dan basa Jawa,” huakakakakak... Yeah, you will not alone. Orang Indonesia itu banyaaak, di setiap negara, carilah orang Indonesia, pasti ada deh at least satu, apalagi di negara-negara ASEAN, banyaaak! So you wouldn’t feel lonely anymore. 

Tapi mungkin beda status beda juga tingkat homesick-nya, beda juga antara pria dan wanita. Dari pengalaman selama beberapa minggu disini, yang udah menikah (apalagi yang udah punya anak) lebih rentan homesick ketimbang yang single dan hobi jalan-jalan (lho?). Hahaha... iya lho, terbukti mutlak kalo jalan-jalan itu mengurangi tingkat stress secara signifikan. Makanya aku gimanapun caranya pasti weekend jalan-jalan, walaupun hanya ke Future Park (masih nggak kuat buat jalan-jalan jauh, still waiting for the scholarship to come :D). Kalo udah ada duit aja buat jalan-jalan jauh, dijamin, disini rasanya nggak bakal se-sumpek sekarang yang cuma bisa terkurung di kampus AIT, Khlong Luang. Semoga Dikti sedikit lebih pengertian pada para pekerjanya ini... Hahaha...!

Selain jalan-jalan, berteman juga bisa jadi obat melawan homesick. Bertemanlah sebanyak-banyaknya dengan orang asing, sebanyak yang kamu bisa. Gampang kok, waktu papasan jalan atau naik sepeda cuma senyum aja dan bilang, “How are you?”. Gitu aja, besoknya kalo ketemu lagi pasti dia bakal nanya balik, jadi temen deh. Bagus lagi kalo sempet ngobrol dan tanya-tanya backgroundnya, gimana negaranya, dan lain-lain. Bahan obrolan paling seru adalah tentang wisata di negaranya, dijamin dia bakal promosi abis-abisan deh. Dan kalo udah bosen, tinggal tutup pembicaraan dengan janji bakal ke negaranya suatu saat nanti (entah kapan sih... hehee). Tapi esensinya adalah semakin banyak teman semakin banyak yang bisa diajak sharing, dan nggak bakalan bosen, karena setiap orang itu berbeda, jadi ada yang bisa dieksplor (emang apaan??).

Ahh, tiket buat akhir Oktober sudah di tangan. Semoga bisa bermanfaat untuk me-recharge semangat belajar (dan jalan-jalan). Sekarang saatnya focus ke ujiam mid semester. Akh siaaaal!!! Makin dekat mid sem exam makin susah aja ni otak dimasukin bahan kuliah. Buku cuma ditumpuk di kasur dan dikelonin (emang ilmunya bisa masuk lewat tangan??) huhuhu... Semangat semangattt!!! Doakan saya bisa melewatinya dengan sukses yaa... at least I can pass it is enough... OSH! 

モットガンバロー!

Untuk sahabatku yang memutuskan untuk melepas studinya hanya sampai disini, sebenernya aku merasa sayang dan sedih. But it’s all your choice, and you know what best for yourself and your family. But I will surely missing you when you’re not around anymore... See you again in our beloved home country! (hiks)

Friday, September 23, 2011

Kiseki




This video I made for my beloved man, Aria Sungsang Nir Prahara...
I miss you...
Everytime I see videos that we made before I leave to Thailand always makes me cried.

The BGM song キセキ(Kiseki/Miracle) - GReeeeN
In this video is mixed between the original song, acoustic guitar playing by kuraudo555 (http://www.youtube.com/watch?v=geWdkO_6_SU&feature=feedlik) and me f(^o^)

---

I'll love you more tomorrow than today
These overflowing emotions won't stop
Right now I love you so much
I can't even put it into words

The days you've given me accumulate
The days that have passed, the paths we walked together
Whether our meeting was coincidence
Or fate, just the fact that we met
Is a miracle

We walk close together
Making our eternal love tangible
I want to always be smiling by your side
"Thank you" and, ah, "I love you"
Just aren't enough, just at least let me say
I'm happy

I'll be smiling more tomorrow than today
Just being with you makes me feel that way
Ten years, a hundred years, a thousand years
Let's spend the time together

I love you...

Monday, September 5, 2011

After A Month Here


Sawadee kaa!!

Hehehe… sekarang kok salamnya jadi berubah ya? Tergantung faktor lokasi nih. Hahaha. I am so sorry for not updating the journal for this late two weeks. I really wanted to write down so many stories inside my head, but when I started to type, the words suddenly vanish. Hufffh...


Aku baru ingat, hari ini tanggal 5 September, berarti sudah sebulan berlalu sejak aku meninggalkan tanah air dan mencicipi hidup di tanah seberang, Thailand. Beberapa teman menanyakan, “Gimana disana Tid?” atau “Udah bisa bahasa sana?” dll. Bingung juga, gimana disini? Satu hal yang pasti, Thailand sama Indonesia itu nggak beda jauh, waktunya sama dengan WIB, tropis juga (tapi buatku sih disini lebih sumuk dan lembab, humidity-nya lebih deh kayaknya), muka orang-orangnya juga hampir sama (sampai aku sering dikira orang Thai). Yang bikin bakal ngerasa sangat nggak Indonesia adalah BAHASA nya yang bikin aku stress! Hahaha… Oke baiklah, kira-kira begini masa sebulan orientasiku di negeri gajah putih ini.

Seminggu pertama, sumpah stress sampai hampir gila aku. Aku pernah dikasihtau, kalau orang Thai itu jarang yang bisa menggunakan bahasa Inggris dengan baik. Tapi aku nggak terlalu khawatir, soalnya kampusku kan internasional, bahasa pengantarnya bahasa Inggris. Iya siiih, di kampus emang semuanya bahasa Inggris, tapi selain itu, nggak sama sekali! Semua pake bahasa Thai, dan tulisan dalam huruf Thai! Dan itu aku rasakan waktu aku harus ngisi pulsa, dan nggak ngerti caranya, dan si penjual cuma ngasih aku struk yang ada kode-kodenya. Aku tanya gimana caranya dia hanya menatapku, dan nggak ngapa-ngapain. Grrrr!!! Akhirnya semalam suntuk aku mengutak-atik manual SIM card, dan memandangi si struk lekat-lekat, mencari secuil clue yang nggak ketemu titik terangnya sampai ber jam-jam kemudian. Aku coba telpon nomor-nomor yang ada di manual, semuanya ngomong pake bahasa Thai, ada pun yang bahasa Inggris, logatnya juga Thai (FYI, bahasa Inggris dengan logat Thai itu pronunciation nya nggak jelas sama sekali!). Sudah hampir putus asa, dan sempet nangis (hihihi, malu deh…), akhirnya ketemu juga cara buat mengubah setting bahasa dan ngisi pulsa. Hoawww…, senangnyaaa!!! Ahak ahak ahak…! Akhirnya aku catat deh cara mengisi pulsa itu di notebook-ku yang kusebut dengan “survival note”, tempatku mencatat macam-macam kiat bertahan hidup disini (berasa di hutan aja). Sekarang sih aku tinggal ke 108, dan bilang, “I need refill credit for true move/dtac, one hundred and fifty baht” gitu aja, dan selanjutnya isi sendiri di dorm. Fufufuf..., sombong...!

My "survival note book", my savior!

Refilling mobile phone credit guide, by me ;)


I still cannot speak Thai. Phrases I know is only "Sawadee kaa" (hello), "Khop khun kaa" (thank you) and "To rai kaa?" (how much?). Khusus untuk yang terakhir, aku suka nyoba-nyoba pake untuk beli makanan, dan pasti akan dijawab dengan angka-angka dalam bahasa Thai, dan aku cuma BENGONG KUADRAT! Sampai diketawain abis-abisan sama temen-temenku, "Kamu sih suka sok bisaaa!" biarin yee, I'm practicing, practicing!!! Eh tapi aku tau kok beberapa angka: neung (1), song (2) sam (3), see (3), hah (5), sib (10), sib hah (15), yee sib (20), yee sib hah (25), sama roy (100), cukup lah buat ke pasar, semoga selamat, amiiin... :D *nyengir kuda.

Thai keyboard, they also use it in computer lab. Huwooh...


Soal makanan sih aku nggak terlalu sulit ya, kalo masalah selera, aku tipe yang gampang menyesuaikan diri, kecuali haram sama pedes ya... Tapi soal makanan itu a la Western, India, Cina, Thai atau apa pun, aku nggak gitu rewel. Cuma masalahnya, dimana nyari makanan yang available di waktu-waktu yang nggak lazim. Soalnya waktu aku pertama kali datang kesini itu kan kemarin masih bulan Ramadhan. Nggak kebayang juga gimana nyari sahurnya. Dan akhirnya aku waktu itu cuma bisa menikmati popmi yang rasanya super pedes. Bwooossshh! Seiring berjalannya waktu, aku pun bertemu dengan 3 cewek Indonesia waktu dorm lottery, yang menjadi temenku berbuka dan sahur bersama; Lila, Siska dan Wati, dan terus tambah satu lagi Mbak Kania. Bersama mereka, aku pun bisa menikmati makanan-makanan dengan rasa yang wajar (biasanya kalo nggak rasa India yang berkari-kari, ya rasa Thai yang asam-manis-pedassss). Baru beberapa hari setelah Lebaran gini, aku mulai menata hidup soal makanan juga. Kebetulan aku dapat pinjaman rice cooker dan pemanas air. Lumayan laaah... paling nggak kan bisa bikin nasi sama mie (makan mie terus sampe kritiiiing!). Kalo kepepetnya males masak, yaaa tinggal makan aja ke Cafeteria Sodexo, deket kok, cuma di seberang dorm situ, tapi yaa... makanannya itu-itu aja, dan yang halal kebanyakan berasa India, hoeeh... sampai bosan.

My menu on Sodexo Cafeteria..., so Indian taste


Urusan tempat tinggal, yeah, akhirnya... dengan segala pertimbangan, saya menutuskan untuk... tetap tinggal di dorm A, yes, the standard dorm. Dorm yang sempit dengan segala fasilitas yang terbatas. Tapi toh aku nyaman-nyaman aja sampai sekarang. Emang sih aku berencana buat pindah ke dorm E, J atau K, cuma... ntar deh, liat nanti aja. Sementara, dorm ini beenr-bener upaya penghematan yang lumayan banget, selain karena beasiswa juga belum mengalir. Hiihihi... 

Makin hari kamarku di dorm ini makin homy aja. Awalnya masih banyak space, sekarang mulai dijejali oleh berbagai macam benda-benda rumahan banget. Selain rice cooker (pinjeman) dan pemanas air (pinjeman juga, hihi), ada ember-ember, sapu, keset, tempat beras, berbagai macam sabun cuci, dan entah lah bakal beranak-pinak apa lagi. Tapi aku seneng sih, tambah nyaman aja dormku ini...

Bed - Before
 
Bed - After

Wastafel - Before

Wastafel - After

Desk - Before

Desk - After

Pictures of the beloved...


Yang lucu, setiap hari Senin aku pasti salah tingkah. Gara-garanya, jadwal hari bersih-bersihnya cleaning service kan hari Senin, sedangkan aku setiap hari Senin nggak ada jadwal kuliah. Hari itu kujadikan jadwalku garap tugas dan cuci baju deh, jadi aku cuma mendekam aja di kamar. Nah, ibu-ibu itu nampaknya pekewuh gitu kalo aku di kamar, sedangkan aku juga malas nian buat keluar kamar. Ehh, kamarku jadi nggak dibersih-bersihin deh. Akhirnya aku keluar dan bilang sama ibu-ibu itu, “Khun, if you want to tidy up my room, it’s ok, I will wait there until you finit,” Hahhaha..., yang lucu dari orang Thai, sepengamatanku, kalo ngomong bahasa Inggris, yang belakangnya –s pasti diucap –t. Hahhaha!!! Dan akhirnya, mereka pun membereskan kamarku sambil kutungguin di tangga depan kamar.

Oya, untuk kemana-mana (di dalam kampus sih), sekarang aku sudah diantar jemput sama si Pit Pinki, kendaraan pribadiku satu-satunya. Sepeda Turbo Excel warna pink yang super centil. Hahaha... Tapi gini-gini dia kuat banget lho dinaiki sama aku yang berat dan sukanya ngebut ugal-ugalan di jalan. Hahaha!

Me and si Pit Pinki


Living in Thailand, especially in AIT is so fun, banyak hal aneh-aneh yang bakal ditemui. Mulai dari ketemu biawak di tengah jalan (di dalam kampus), takbiran pake fireworks, shalat Ied sama orang-orang Arab, duduk gembrobyos (baca: dugem) tiap weekend di SU café yang jedug-jedugnya kerasa sampai kamar, dan tetangga yang main harmonica tiap malam (rada spooky juga).

Hehehe..., iya lho, di kampusku, biawak bisa ditemui di dalam kampus. Hari pertama aku datang disini, aku puter-puter kampus naik sepeda, dan tiba-tiba aku harus ngerem mendadak gara-gara seekor biawak lewat dengan santainya. Aku langsung sok berasa seperti Lintang di film Laskar Pelangi, yang menunggu buaya lewat baru bisa meneruskan perjalanannya. Hehehe... Tapi biawak ini lucu banget deh, kata orang dia nggigit, tapi kalo dideketin manusia dia pemalu banget dan lariiii. Hihihi, lucu..., aku jadi ngeliat kalo biawak itu hewan imut (doeeeng!).

A biawak crossing the street

Get closer, this is really a biawak!! Beware!

This is my classmate, Amin from Iran, and he was so excited when seeing biawak, he said that there's no such an animal like that in his country, so he doesn't know what its call in English, so I told him it is BI-A-WAK in Indonesian
 :D hehe


Waktu malam Lebaran kemarin (29/8), aku dan temen-temen makan SV 5 (Lila, Siska, Wati, Hamidah dan Mbak Kania) berencana buat takbiran sendiri, soalnya temen-temen lain ngerayain tanggal 31, ikutan pemerintah Indonesia. Sebenarnya ada newsletter kalo malam Eid itu bakal ada fireworks di lapangan bola, tapi tanggalnya masih entahlah. Jadi, sehabis buka bersama, kami pun ngecek ke lapangan bola, dan di situ kosong melompooong! Hiikks, mana gerimis mengundang pula. Kami agak kecewa sih, tapi lanjut lah kami muter-muter kampus naik sepeda, sambil muter MP3 takbiran (hihihi, kasian ya…?). Karena nggak ada acara, dan masa malam takbiran belajaaar?? Kami pun berakhir ngobrol-ngobrol di kamarku. Sampai tau-tau ada bunyi ledakan, tanda ada kembang api disumet. Howaaa... kami berenam pun langsung tancap sepeda ke lapangan bola, dan bener kaaaan... fireworksnya mulai! Seru banget!

Me and friends at Eid eve in AIT football field






Before Shalat Ied

Eat after Shalat Ied... Hehehe... Actually I didn't have breakfast, so I ate much!

This is the dishes, I don't know the name :D


Sebulan pertamaku di sini, seru, penuh perjuangan, dan sedih. Sedihnya terutama karena kangen keluarga dan Kamen Rider tercinta di Indonesia. Seiring dengan waktu, kerinduan itu pun bisa teratasi dengan semakin lancarnya alat-alat komunikasi (internet super cepat di kamar, hehehe) dan tugas dan materi yang harus dipelajari semakin menggila. Semoga semester ini berlalu dengan baik, kuliah lancar, beasiswa lancar, dan pulang kampung dengan selamat Desember nanti :) 

I can’t wait to see my homeland again, and all my beloved people in it. 
I miss you so much!

Daaan... Ahem, maaf telat... tapi masih berlaku kan... tulus kok...