Friday, July 16, 2010

Wedding Dress


“The wedding dress you’re wearing
It’s not me (next to you)
Oh, the wedding dress you’re wearing,
oh, no (it should’ve be me)”

Wedding Dress - Taeyang

Hay hay みんなさん!
おひさしぶりー!!!

Semalam aku ditanya oleh seorang temen, “Btw, apa rasanya ditinggal kawin?”. Gyahaha… iya juga ya, aku sama sekali belum ngebahas apa gimananya pasca dateng ke nikahan mantanku itu. Bukan karena kenapa-kenapa, tapi aku nggak gitu konsen aja memikirkannya, dan bukannya nggak meninggalkan kesan apa-apa, tapi aku memikirkan tentang itu dalam waktu yang random, jadi hanya sepotong-sepotong. Dan pertanyaan temanku tadi membuatku berpikir untuk menggabungkan yang sepotong-sepotong itu.

Sebelumnya aku sudah menuliskan tentang segala yang kupikirkan tentang pernikahannya di blog ini juga. Jadi, mari kita skip langsung ke beberapa hari menjelang pernikahannya aja ya! Hehehe, padune males…

Beberapa hari sebelumnya, rambutku tertimpa musibah. Ya, akibat keisenganku dengan sobatku, akhirnya rambutku yang ikal indah ini pun jadi lurus rus kayak ijuk, dan lepek bak buntut tikus. Menyesal banget deh! Selain nggak bisa total tampil cantik di hari pernikahan mantan, aku juga dicemberutin sama Mr.It’s Complicated karena dia lebih suka rambutku yang ikal. Hiks.

Hari H, aku pun dateng bersama Mr.It’s Complicated, dan adikku. Sampai disana kami pun ikutan ngantri salaman. Aku ngeliat dia dan istrinya, wuih... (apa coba?) Dia mukanya nggak berubah sama sekali dari waktu aku masih pacaran sama dia, and FYI, muka dia sangat mirip sama aku sampai aku sering dibilang “dia versi cewek” dan dia sering dibilang “aku versi cowok”, nah terbukti kan orang yang mukanya mirip belum tentu jodoh, saudara-saudara, itu adalah pernyataan yang SALAH BESARRR!!! (2 mantanku mukanya mirip, dan semuanya bubar jalan!!) Waktu itu Mr.It’s Complicated membisikiku, “Iya ya, mukanya mirip sama kamu,” Gyahahaha!!!

Sampai di depan dia, aku pun salaman, dia agak kaget, “Loh, kamu dateng juga…” hehehe, mungkin dia pikir aku nggak bakalan dateng kali ya… nggak lah, aku nggak se-desperate itu… aku juga salamin istrinya, jujur, ini kali pertama aku ketemu sama cewe itu, dan kesanku: sumpah, mungkin kalau riasannya dilepas aku nggak bisa mengenali dia dan harus kenalan lagi deh. Hahaha! Dan tau nggak, pertanyaan yang paling banyak mendarat ke aku pasca pernikahan itu adalah, “Gimana, istrinya lebih cantik dari kamu nggak?” OH MAAAAN!!! Pertanyaan gini jelas jawabannya subyektif dan akan langsung aku jawab, “Ya cantikan aku donk!” *dijitak rame-rame* Ya… kalo physically, aku nggak bisa menilai ya, she was on full make up, how come I could see her real face? Tapi sepengetahuanku tentang dia, she’s good, secara bibit bobot bebetnya. Sok tau banget ya aku?

Oke, setelah menghadiri pernikahannya itu, kadang ada juga pikiran-pikiran tentang pernikahan yang berseliweran di kepalaku. Ups! Bukan bukan, bukan pengen cepetan nyusul kok! Aku kurang suka konsep saingan sama mantan dalam hal mencari pendamping. Hehehe… Ya… macem-macem sih yang kupikirin, dan itu datang pada waktu dan durasi yang beda-beda. Kayak wangsit aja.

Yang paling sering aku pikirin adalah bagaimana menjalin sebuah hubungan yang akan dibawa kesana, dan menyusun fondasi pernikahan itu sendiri. Aku pernah dibilangin sama papaku, “Nak, kalau mau menikah itu harus bener-bener kamu pikirin, jangan cuma jadi keputusan spontan berlandaskan emosi (atau nafsu?) sesaat aja. Nikah itu ibadah, dan fondasi dalam menjalankannya adalah Islam,” begitu kata beliau. Iya lah, pernikahan itu kan untuk membentuk keluarga, yang sakinah mawaddah warrohmah, maka landasannya juga harus bener, dan menurutku, bener, tuntunan agama adalah landasan pokoknya.

Aku pun berpikir lagi, bisa nggak ya…

Mungkin secara kasat mata, kita lihat pasangan yang baru menikah (di umur-umur aku, ya bisa ngelihat temen-temen sendiri, and even…ex boyfriend), rasanya kok bahagia sekali ya, berdampingan dengan orang yang kita sayang, sama-sama membangun rumah tangga, masa depan, and making love. Hahahaha!! Kok kayanya rasanya enak-enak semua. Tapi berkaca pada pengalaman beberapa teman yang sudah melenggang duluan kesana, nggak semuanya mulus, menyenangkan, dan enak, even sampai urusan seks pun bisa jadi masalah. Hufh, apa sih yang dicari dari pernikahan itu?

Aku sendiri membayangkan kehidupan pernikahanku secara sederhana seperti ini: aku dan pasangan bisa saling menyayangi, menghormati dan mendukung satu sama lain untuk meraih kebahagiaan, kebahagiaan itu buat KAMI bukan hanya buat AKU, it’s nice to share with someone you really love and care.

Se-simple itukah? Ya, itu kan hanya gambaran sederhananya aja, sampai saat aku nulis ini yang keinget hanya itu.

Kapan itu aku ketemu sahabatku waktu SMP, dia cowok, anak kedokteran dan punya pacar yang lebih tua dari dia. Dia harus segera jadi dokter terus mau nikah sama pacarnya, tapi dia bilang sama aku, “Udahlah, percaya sama aku, makin nambah umur dan pengetahuan kamu, pandanganmu tentang menikah mungkin akan bergeser, kamu masih muda dan belum diburu-buru kan, mungkin nanti target usia menikahmu juga bakal mundur,” ahaha… I’m not really sure about that, tapi pengalaman sampai sekarang sih memang sedikit begeser, terutama soal usia menikah.

Dulu aku pikir bagus juga ya nikah muda, umur 22-23 gitu, tapi apa yang terjadi di lapangan? Aku lulus aja belum, kok mau mikir nikah… aku juga masih banyak hal yang pengen aku capai sendiri, yaitu jalan-jalan… Aku selalu share keinginanku ini sama pacar-pacarku dulu. Dan mereka menanggapinya sendiri-sendiri, beda semua. Tapi yang paling kuingat, terakhir aku pacaran, dia orang yang sangat realistis, saking realistisnya, dia susah nerima keinginanku yang sangat dreamy itu, iya sih, jalan-jalan, apalagi ke luar negeri, dapet duit darimana? Mending ditabung buat beli rumah, mobil, makanan dan nyekolahin anak. Ini bikin aku mikir dua kali juga buat melanjutkan hubunganku dengan dia. Bukannya gimana-gimana, aku cuma berpikir, betapa menyenangkannya bisa melakukannya bersama dengan orang yang kita sayang. Menjalani petualangan bersama (anyway aku jadi keinget film Up!). Tapi kalau mimpi itu memang harus kuwujudkan dalam status belum menikah, yah mau gimana lagi, aku nggak mau hidupku sia-sia meredam mimpi. Sampai disini aku kesannya egois dan bukan family type ya?

Ups, sorry, don’t misjudge me, I am totally a family type. Aku bisa lebih memilih tinggal di rumah pada malam minggu dan ngobrol sepanjang malam sama keluarga, bisa juga memilih nyuekin HP waktu lagi “angon” adik-adikku, eh itu termasuk nggak sih? Dan kalau aku sudah berkeluarga, sebisa mungkin waktuku kucurahkan untuk keluarga lah. Hm, atau kalau perlu, dan kalau beruntung dapat suami yang suka travelling juga, anak-anak akan kubawa ikut jalan-jalan dan berpetualang, hore!

Yah…, intinya, kalo soal berkeluarga dan punya anak, baru akan kupikir setelah terapi. Dan aku pun nggak tau, efek terapiku besok bakal bertahan berapa lama, atau adakah kemungkinan bakalan kena lagi setelah terapi, aku masih nggak tau. Yang jelas, aku baru boleh bikin anak kalau sudah bener-bener sembuh. Hmm,… apa habis terapi langsung nikah aja ya? Hahahaha… hanya Tuhan yang tau.

Saat ini, aku berusaha menjalani hubungan sebaik-baiknya, dan soal menikah, kapan dan dengan siapanya, aku serahkan sama yang diatas, pasti diberi yang terbaik. Amin.


***
Dan btw btw, nggak tau kenapa nih, kok akhir-akhir ini banyak banget yang membahas tentang wedding ya, apa memang lagi musim kawin ya? Hihihi… tapi dari berbagi sumber, aku koleksi gambar-gambar wedding stuffs yang bikin iri banget, pengen sih… Lumayan juga buat referensi, siapa tau diantara kalian ada yang mau nikah dalam waktu dekat^^


Proposal


Invitations


Pre Wedding Photoshoots


Wedding Cake



Photo sources are from:
Etsy
Green Wedding Shoes
Miss Molly
Taeyang's "Wedding Dress" MV Cap
and Super Junior’s “No Other” MV Caps


25 comments:

  1. *nyontek desain undangannya*

    suka pendapat papamu. salam ya buat beliau! *halah sok kenal... wakwakwak*

    ReplyDelete
  2. udah mau nikah ya?? wuaaa!!!^^d

    eh, itu undangannya aku dapet dari etsy n green wedding shoes (http://greenweddingshoes.com/)

    liat aja, bagus2 lho

    ah, oke, nanti aku sampaikan salamnya^^

    ReplyDelete
  3. wah, makasih... sampe dikasih link... ^^,

    ReplyDelete
  4. hahaha... soalnya aku juga suka sih... walopun belum ada rencana menikah dalam waktu dekat^^

    ReplyDelete
  5. lho katanya kemaren pas di kantin teknik habis lulus mau nikah? hehehehe...

    ReplyDelete
  6. proposal dan pre wed photo yang dipiano nya itu lucu.. hihi...

    love the quote..
    “...kalau mau menikah itu harus bener-bener kamu pikirin, jangan cuma jadi keputusan spontan berlandaskan emosi (atau nafsu?) sesaat aja..."

    kalau masalah sakral gini emang gak bisa main2..
    hehe.. XD
    *sotoy*

    ReplyDelete
  7. Bener bgt.pandanganku jg aga bergeser seiring umur n tgkt pngetahuan..(ya di samping pacarku yg ga nampak ad gejala akan melamar dlm wktu dkt jg c.hahaha)

    tp pd dasarnya ak sgt ingin segera menikah.. :p

    ReplyDelete
  8. yaaa semuanya ada proses
    menikah mungkin sesuatu yang menyenangkan
    karena selain bisa menjalankan niat ibadah kita, pula bisa hidup berdampingan dengan orang yang kita sayangi
    tapi yang namanya hidup kan ga mulus, jadi sudah menikah ataupun belum menikah bukan penentu hidup akan mulus

    kalo gitu pinku cari co dari travel aja
    otomatis kan suka jalan-jalan tuh
    hahahhaahha

    ReplyDelete
  9. hahaha... habis lulus kan aku terapi, habis terapi baru nikah^^
    tapi nggak tau juga brapa lama habis terapi mau nikahnya ^^v

    ReplyDelete
  10. eh, nggak sotoy juga, tiap orang kan punya pandangannya masing-masing soal menikah. itu salah satu keputusan besar dalam hidup sih.

    hehehe... iya tuh, potonya lucu banget, pengen besok kalo prewed konsep fotonya yang unik kaya gitu... *mupeng*

    ReplyDelete
  11. hehehe... bener juga ternyata kan...^^ soalnya seiring bertambahnya umur dan pengetahuan, kamu jadi makin ngerti, dan makin banyak pertimbangan^^
    yah... kalo soal dilamar, coba tanya dunk sama pacarnya... (tanpa ada intensi mengejar, tentunya, daripada dianya malah ngibrit... hhehe...)

    ReplyDelete
  12. jyaaaahhh... bisa juga kamu ngomongin soal ginian (mengingat umurmu). keren keren!!!
    setuju juga kalimat kamu ini "tapi yang namanya hidup kan ga mulus, jadi sudah menikah ataupun belum menikah bukan penentu hidup akan mulus" hidup kan kita sendiri yang nentuin jalannya.

    eh?? cowo travel?? itu sih belum tentu suka jalan2,tapi emang "HARUS" jalan2, kan dah kerjaannya. lagian ogah, jalan2 disambi kerja^^v

    ReplyDelete
  13. oittt... langsung ber"setubuh" aja... ckcckck.... anak muda jaman sekarang... hahahaha

    ReplyDelete
  14. Gmn caranya pe akhirnya orang2 yg sdg brpacaran itu kepikiran nikah n akhirnya memutuskan utk bnr2 menikah ya?tanda tanya besar jg c.karena menikah itu trnyata sama sekali tidak mudah!!
    Nikah jg bukan jd ending swt khidupan percintaan kan?jstru jd the most begining!n as we know,,memulai sesuatu adl yg paling sulit! T,T mikir ratusan perkara dlu br bs bilang siap n berani..hahaha..

    Jd skarang c santai sajalah.yg penting jalani smw scr wajar,secukupnya n seimbang.. :D

    ReplyDelete
  15. hahaha... betulll!!! makanya, nikah itu salah satu keputusan besar dalam hidup... bukan sesuatu yang bisa diputuskan hanya karena alasan klise seperti ini "eh, kita dah pacaran lama nih, nikah yuk" hahahaha...

    hidup dinikmati aja, kayak kata Yodhi, nikah atau belum nikah kita juga masih bisa bahagia. kalau yang udah punya pasangan, ya dinikmati saja, nggak perlu terburu-buru, daripada nikah cuma jadi sarana melegalkan ML. hahahha

    ReplyDelete
  16. Tp memang sy ingin melegalkan ML jg c.hahahahaha.. :p

    ReplyDelete
  17. udah kubilang di atas, "kayanya rasanya kok enak2 semua ya..." hahaha... tapi ingat, yang enak itu nggak semuanya mulus...^^

    ReplyDelete
  18. bisa aja cerai ato nikah lagi ato poligami
    dsb
    =p
    *plak*

    ReplyDelete
  19. aduhhh free sex nih
    hahahah
    dasar menyalahkan arti aja si pinku

    ReplyDelete
  20. yahh umur mah bukan masalah pinku
    hahahahhahaa
    jadi jangan kebelet nikah juga
    tapi
    juga jangan jadi perawan/jomblo tua
    brrr~ seremnya hidup sendirian di umur tua


    iya co travel kan suka jalan2, walopun tidak/kurang suka tapi dia kan menjadi suka karena pekerjaannya itu

    ReplyDelete
  21. hahahaa... gimana sih? yaya, kalo soal usia nikah sih, lebih baik ya pada waktu yang pas, dah siap lahir batin, ya nggak???^^ jomblo tua? kok kasian banget...


    and yeah, umur bukan parameter kedewasaan

    ReplyDelete
  22. aku ga setuju poligami Yodhi-kun... hahahaha...

    ReplyDelete
  23. Aiih itupun kata mbakku,,,kala aku bilang aku pengen nikah,,dia bilang "masih muda pun"
    hahaha

    berarti kita sama,,,nanti2 aja ya,,kita jalan2 dulu,,okeee,,

    tapi foto-fotonya bikin ngiler,,apalgi yang ngasih balon tuh,,mauu donk nikah ama dia,,hahahhahaaaa

    ReplyDelete
  24. I'm sorry, he's already taken... (by me!) hahahahahhaha!!!

    yup... planning sih mungkin umur 25 aja kali ya... habis nikah, jalan2 lagi kayak pasangan ini: http://mrmrsglobetrot.blogspot.com/

    ReplyDelete