こんばんわ！ みんな元気？
Wuaaah, ada apa nih kok aku tiba-tiba mood buat nulis soal ini lagi ya? Apa karena sudah punya pacar? Hehehe… maybe. Sedikit banyak status in a relationship ini juga mempengaruhi pikiranku soal menikah. Mungkin kalian bisa membandingkannya dengan posting-posting sebelumnya dengan judul yang sama, seperti apa alur pikiranku mengenai hal yang complicated ini. Dulunya aku merasa lebih skeptis dan nggak peduli, karena aku sendiri memang nggak punya pasangan, so why should I care? Kalau sekarang sih sepertinya lebih bisa membuka hati buat membahas hal-hal seperti ini.
Teman – teman sebayaku sekarang sudah banyak yang menikah (beberapa malah ada yang sudah divorced, wow). Kemarin salah satu mantan pacarku juga menikah. Apa aku iri? Sudah pasti! Aku dilangkahin lagi nih. Hehehe. Menurutku, mereka yang bisa memutuskan menikah itu hebat banget. Ini bukan soal betapa asiknya bisa menghabiskan hari-hari berdua bersama, terus lahir anak-anak yang lucu-lucu. Wih, itu sih bayangan indahnya aja, tapi kan hidup itu nggak hanya seneng-seneng aja kan? Begitu juga di dalam pernikahan itu.
Hmm, entahlah, akhir-akhir ini kok aku banyak “dinampaki” kehidupan rumah tangga yang (menurutku) berantakan. Aku jadi takut, apakah segitu sulitnya buat pengertian antar anggota keluarga? Suami ke istri, istri ke suami, bapak-ibu ke anak-anaknya, anak-anak ke orangtuanya… Kenapa kadang suatu hal yang sebenarnya masih bisa dikompromikan baik-baik malah dibawa bersitegang. Bikin mood jadi jelek, dan merembet ke aura rumah jadi nggak enak, dampak buruknya hubungan antara anggota keluarga jadi kaku, rasanya kok pemandangan keluarga yang kayak gini ini kontras banget sama senyum bahagianya di acara nikahannya dulu, dimana semua orang rasanya ngiri dengan kebahagian yang terpancar di wajah mereka. Kemana kemesraan itu hilang? Aku masih bingung.
Kenapa aku ngomongin ini ya? :p Sebenernya aku kurang kerjaan, jadi sempet mikir yang macem-macem, hihihi. Atau efek buruk kebanyakan liat greenweddingshoes ya, jadi pingin. Iya sihh (jujur) hahaha! Tapi aku ya masih tetep kebanyakan mikir. Rasanya aku pingin membangun keluarga yang nggak hanya go-with-the-flow aja, tapi juga ter-planning dengan baik, mulai dari basic-nya, sampai aplikasinya di lapangan, nggak cuma buat jangka pendek, tapi juga jangka panjang sampai aku nggak bernapas lagi. (hmm.. sok planner banget ya aku :D) Hope he think the same way...
Ah ya, jadi inget beberapa waktu lalu aku ngisi kuis tag-tag-an di FB tentang wedding plan. Hmm, sekarang mau kujawab lagi ah… (iseng kuadrat!) Here we go!
1. how old are you?
23 going on 24 this month
2. are you single?
Sorry, I already taken :D
3. at what age do you think you'll get married?
25, maybe sooner maybe later...
4. do you think you'll marry the person you are with now?
I wish it would be him :)
5. if not, who do you want to marry?
Still, Mizushima Hiro-sama, hahaha!
6. who will be your bridesmaid & bestman?
Bridesmaid: Kartini, my friends in Chelzea and Vern
Bestman: my band mates in Kira and Wit Ringin
And they cosplaying!
7. do you want a garden/beach or traditional wedding?
garden-traditional wedding, I already booked my bestfriend to do the decoration :)
8. where do you plan to go on honeymoon?
Travelling around Indonesia and south east Asia
9. how many guests do you think you'll invite?
Not planned yet, but I think I should start to make the list, make sure there would be no one forgotten
10. will that include your exes?
Maybe
11. how many layers of cake do you want?
Still, 1 is enough, I don’t really like sweets. I may change it with ‘nasi tumpeng’
12. when do you want to get married, morning or evening?
Not planned yet, that would be my family decision
13. name the song/tune you'd like to play at your wedding?
Gamelan, and jazz...
But I plan to invite my band friends to perform on my wedding, my boyfriend also have a band and I want them play either
14. do you prefer fine dining or just normal spoon & fork? knife?
Not planned yet
15. champagne or red wine?
Neither
16. honeymoon right after the wedding or days after the wedding?
Depends, what do you think, sweetheart? *wink at him*
17. money or household items?
Household items, and future saving, heheheh
18. how many kids would you like to have?
2 or 3
19. will you record your honeymoon in DVD/CD?
Wah..... nice idea
20. whose wedding plan would you like to know next?
Him
Oke-oke, sebenernya ini kuis bodoh yang dulu kuisi waktu masih jomblo, dan ngisinya juga asal-asalan. Eh sekarang juga sih. Yang benerannya biar aku share sama si dia aja. Hahaha… And, ehm, my MP friends, I would like to invite you all to my wedding someday (I still don’t know exactly). So wait for my invitation, friends!
---
Picture credit to Mr. Yuriy and Mrs. Julia Manchik, I envy this couple so much :)
Check out their blog here: mrmrsglobetrot.blogspot.com
Wuaaah, ada apa nih kok aku tiba-tiba mood buat nulis soal ini lagi ya? Apa karena sudah punya pacar? Hehehe… maybe. Sedikit banyak status in a relationship ini juga mempengaruhi pikiranku soal menikah. Mungkin kalian bisa membandingkannya dengan posting-posting sebelumnya dengan judul yang sama, seperti apa alur pikiranku mengenai hal yang complicated ini. Dulunya aku merasa lebih skeptis dan nggak peduli, karena aku sendiri memang nggak punya pasangan, so why should I care? Kalau sekarang sih sepertinya lebih bisa membuka hati buat membahas hal-hal seperti ini.
Teman – teman sebayaku sekarang sudah banyak yang menikah (beberapa malah ada yang sudah divorced, wow). Kemarin salah satu mantan pacarku juga menikah. Apa aku iri? Sudah pasti! Aku dilangkahin lagi nih. Hehehe. Menurutku, mereka yang bisa memutuskan menikah itu hebat banget. Ini bukan soal betapa asiknya bisa menghabiskan hari-hari berdua bersama, terus lahir anak-anak yang lucu-lucu. Wih, itu sih bayangan indahnya aja, tapi kan hidup itu nggak hanya seneng-seneng aja kan? Begitu juga di dalam pernikahan itu.
Hmm, entahlah, akhir-akhir ini kok aku banyak “dinampaki” kehidupan rumah tangga yang (menurutku) berantakan. Aku jadi takut, apakah segitu sulitnya buat pengertian antar anggota keluarga? Suami ke istri, istri ke suami, bapak-ibu ke anak-anaknya, anak-anak ke orangtuanya… Kenapa kadang suatu hal yang sebenarnya masih bisa dikompromikan baik-baik malah dibawa bersitegang. Bikin mood jadi jelek, dan merembet ke aura rumah jadi nggak enak, dampak buruknya hubungan antara anggota keluarga jadi kaku, rasanya kok pemandangan keluarga yang kayak gini ini kontras banget sama senyum bahagianya di acara nikahannya dulu, dimana semua orang rasanya ngiri dengan kebahagian yang terpancar di wajah mereka. Kemana kemesraan itu hilang? Aku masih bingung.
Kenapa aku ngomongin ini ya? :p Sebenernya aku kurang kerjaan, jadi sempet mikir yang macem-macem, hihihi. Atau efek buruk kebanyakan liat greenweddingshoes ya, jadi pingin. Iya sihh (jujur) hahaha! Tapi aku ya masih tetep kebanyakan mikir. Rasanya aku pingin membangun keluarga yang nggak hanya go-with-the-flow aja, tapi juga ter-planning dengan baik, mulai dari basic-nya, sampai aplikasinya di lapangan, nggak cuma buat jangka pendek, tapi juga jangka panjang sampai aku nggak bernapas lagi. (hmm.. sok planner banget ya aku :D) Hope he think the same way...
Ah ya, jadi inget beberapa waktu lalu aku ngisi kuis tag-tag-an di FB tentang wedding plan. Hmm, sekarang mau kujawab lagi ah… (iseng kuadrat!) Here we go!
1. how old are you?
23 going on 24 this month
2. are you single?
Sorry, I already taken :D
3. at what age do you think you'll get married?
25, maybe sooner maybe later...
4. do you think you'll marry the person you are with now?
I wish it would be him :)
5. if not, who do you want to marry?
Still, Mizushima Hiro-sama, hahaha!
6. who will be your bridesmaid & bestman?
Bridesmaid: Kartini, my friends in Chelzea and Vern
Bestman: my band mates in Kira and Wit Ringin
And they cosplaying!
7. do you want a garden/beach or traditional wedding?
garden-traditional wedding, I already booked my bestfriend to do the decoration :)
8. where do you plan to go on honeymoon?
Travelling around Indonesia and south east Asia
9. how many guests do you think you'll invite?
Not planned yet, but I think I should start to make the list, make sure there would be no one forgotten
10. will that include your exes?
Maybe
11. how many layers of cake do you want?
Still, 1 is enough, I don’t really like sweets. I may change it with ‘nasi tumpeng’
12. when do you want to get married, morning or evening?
Not planned yet, that would be my family decision
13. name the song/tune you'd like to play at your wedding?
Gamelan, and jazz...
But I plan to invite my band friends to perform on my wedding, my boyfriend also have a band and I want them play either
14. do you prefer fine dining or just normal spoon & fork? knife?
Not planned yet
15. champagne or red wine?
Neither
16. honeymoon right after the wedding or days after the wedding?
Depends, what do you think, sweetheart? *wink at him*
17. money or household items?
Household items, and future saving, heheheh
18. how many kids would you like to have?
2 or 3
19. will you record your honeymoon in DVD/CD?
Wah..... nice idea
20. whose wedding plan would you like to know next?
Him
Oke-oke, sebenernya ini kuis bodoh yang dulu kuisi waktu masih jomblo, dan ngisinya juga asal-asalan. Eh sekarang juga sih. Yang benerannya biar aku share sama si dia aja. Hahaha… And, ehm, my MP friends, I would like to invite you all to my wedding someday (I still don’t know exactly). So wait for my invitation, friends!
---
Picture credit to Mr. Yuriy and Mrs. Julia Manchik, I envy this couple so much :)
Check out their blog here: mrmrsglobetrot.blogspot.com
Marriage is a sensitive issue for me -_-a
ReplyDeleteBaguslah kalau kita punya pikiran yang terbuka dan dewasa dalam melihat bagian paling sakral dalam hidup kita.... ^_^
waaah
ReplyDeleteatriiid
semoga dimudahkan ya menuju ke sana
Mizushima Hiro-> nanba senpai di hanakimi?
ikut kurang kerjaan
ReplyDeleteyahh yang namanya pernikahan itu emang sesuatu yang sakral banget sih, jadi harus dipersiapkan matang-matang (baik mental, fisik maupun keuangan). Terkadang ada yang saking kebeletnya menikah (gtw kenapa) jadi pas udah berumah tangga, masih sering meminta uang kepada orang tua, ato lebih parahnya lagi mungkin menikah karena "kecelakaan" *istighfar*
mugnkin idealnya menurut saya, kita menikah lebih baik pada saat punya perkerjaan tetap dan penghasilan yang cukup, setidaknya cukup untuk kos/kontrak rumah serta beli pangan/makanan setiap harinya untuk 2-3 orang. Ato menabung dulu, agar nantinya bisa cicilan rumah. Yang pasti berdo'a tetep agar pilihan kita ini tidak salah dan jangan kaget juga kalo misalnya pasangan kita, pas udah hidup/tinggal seatap punya (beberapa) sifat yang... misal kasar, kotor, malas dan sebagainya. Intinya juga adalah saling pengertian/paham satu sama yang lain, dan jangan saling ngotot bila ada perbedaan pendapat
(kadang (sering) kepikiran/kebayang juga sih, kalo ntar gwe sendiri pas udah bersuami-istri gimana ya, tapi gwe rasa gwe terlalu dini untuk memikirkan hal ini)
kak edria: so do I.. for me it's also a sensitive issue :)
ReplyDeletehehe, sbnrny aku ckp sering kok mikir soal ini
mb kiki: yeaaa, amin amin.. :)
yup, nanba senpai yg itu, dia nikah d umur 24 tahun.. i'm jealous of his wife, Ayaka
wah
ReplyDeletekeren banget
cowok brani nikah umur segitu
keren!
yodhi: setuju. somehow kamu mikirnya mature n wise ya..
ReplyDeletehm, bnr kok, emg hrus udah mapan, terutama mental,n harus siap brkomitmen dgn toleransi ekstra bwt ngadepin sifat2 bawaan pasangan yg krg cocok, sbnrny bs berubah kok, asal komunikasinya baik.
hahaha, aku sih yakin selama km masih konsisten mikir ky gni, insya Allah lancar dh rmh tangganya.. amin
mb kiki: cowo idaman bgt lah dia. hahaha
ReplyDeleteyang jadi masalahnya cewek aja ga dapet-dapet hahahha
ReplyDeletemungkin terlalu banyak pikiran macem-macem kali (kayaq bisa bahagiaan doi ga, terkadang sifat gwe ngebosenin, dsb)
sekolah juga masih belom bener nilai-nilainya, apalagi nyari kerjaan sekarang susah banget (ngeliat kakak sendiri nyari kerjaannya susah gila)
Yang pastinya bener-bener harus siap secara mental, fisik dan keuangan sih, jangan seneng pas awal-awal nikah doang (pesta, makan bareng, bisa bareng terus dengan pasangan, honeymoon, kawin dsb) tapi ntar kedepannya malah berantem karena hal sepele dan parahnya cerai *hal paling ditakutin*
wii, are u really still in high school? hehe...
ReplyDeleteiyaa,jgn smp cm seneng2 di awal,tp keblakangnya malah sering berantem, n cerai pake alasan klise: tidak ada kecocokan. ew.. nauzubillah
akan indah pada waktunya :)
ReplyDeleteasik makan makan =D
ReplyDeletesukmakutersenyum: yup, i'm sure about it :)
ReplyDeleteyussan: tapi kamu ke jogja ya! atau kalo aku ke jepang dh. hahaha
Wow...O_O
ReplyDeleteMikir tesis dulu ah..
ReplyDeleteihiy neng pinky mau pengantenan nih :P
ReplyDeletekak cisya: wow bgt ya..
ReplyDeletekang black: aku dsuruh lulus s2 dlu je.. haha. ayo semangat kang bob!
kak kazu: masi lama euy.. :D
jadi konkretnya kapan nih neng? hehe ...
ReplyDeleteseperti kata orang bijak, menikah itu 'membangun' rumah tangga,, bukan 'menjatuhkan' apalagi 'berantakan',, niatnya diluruskan, gitu dah, tul ga? ^^
errrrrrr.... pertanyaan "kapan" ini menyebalkaaaan. hahaha! sialnya kemarin nikahan kakak sepupu aku juga ditanyain kayak gini terus, ternyata secara urutan memang habis ini giliranku. hahaha... tapi masih agak lama kok, habis lulus kuliah lah :D
ReplyDeletebetul! asal si pasangan ini (suami dan istri dua-duanya) kembali meluruskan niat, mau menyamakan visi dan misi bersama... (sial, kok jadi aku yang sotoy ya, padahal belum nikah juga... wkwkwkwkkkk)