Rating: | ★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Science Fiction & Fantasy |
Firstly, aku nonton August Rush, film yang menginspirasi. Tapi... lebih berkesan film yang kureview ini deh (for me).
Film ini menceritakan 5 orang anak: Takuma (Eita), Masaru (Yoshiaki Yoza), Shunsuke (Daijiro Kawaoka), Atsushi (Munenori Nagano) and Daigo (Tsuyoshi Muro), yang tergabung dalam club sci-fi (you know, yes, science fiction), but they actually don't really understand what sci-fi is. Hm, mungkin kalo aku bilang mereka ini lebih ke otaku kali ya... Suatu hari di musim panas 2005, mereka melakukan pemotretan memakai kostum baseball buat membantu temen mereka dari klub fotografi yang terancam bubar, Yui (Yoko Maki).
Setelah pemotretan itu, mereka mandi di pemandian, kemudian ngadem di ruang klub sambil bercanda ria. Saking hebohnya, mereka pun tidak sengaja menumpahkan cola mengenai remote AC. Panik lah mereka. Sayangnya, saking kunonya remote itu, sampai-sampai nggak bisa diservis. Mereka pun desperate kepanasan.
Nah, di saat itulah, datang seorang misterius berpotongan batok (kalo disana malah disebut jamur/Mushroom) dengan mesin waktu dari tahun 2030. Muncullah ide untuk mengambil remote itu sebelum kena tumpahan cola.
Disinilah awal mulanya kehebohan itu.
Dengan alur yang maju mundur bolak-balik itu, awalnya penonton jadi agak bingung, karena satu tokoh bisa muncul di 2 orang sekaligus dalam satu setting, terutama waktu Takuma ketinggalan itu. Tapi point plusnya, aku suka style filmnya, baik dari gambar maupun settingnya. Cast-nya juga oke. Dan yang bikin aku terkesan, karena film ini sebenarnya membawa pesan serius yag digambarkan dalam adegan-adegan komedi.
"Don't change the past, or we'll disappear"
Sejenak aku termangu sehabis nonton film ini. Ya, kita nggak bisa (walaupun memungkinkan) mengubah masa lalu. Apapun yang kita sesali dari masa lalu, biarkanlah itu tetap disana. Yang bisa kita lakukan adalah membuat "masa lalu" itu dari sekang, biar nggak ada lagi penyesalan-penyesalan yang ingin kita ubah. Nggak bisa kupungkiri, aku pun punya masa lalu yang nggak semuanya baik dan enak buat diingat dan dampaknya kerasa sampai sekarang. Kadang engen kembali ke masa lalu, even just few seconds, but in reality, we couldn't. Dan seperti kata di film, "we might disappear if we change the past," yeah, kita jadi sekarang ini kan karena yang terjadi dulu. So, pelajaran buat aku dari film ini adalah, membuat "masa lalu" yang lebih baik itu mulai dari sekarang. So someday, I could smile (or even laugh) when I remember this time....
---
NOTE:
Directed by:
Katsuyuki Motohiro
Starring:
Eita
Yoshiaki Yoza
Daijiro Kawaoka
Munenori Nagano
Juri Ueno
Yoko Maki
Tsuyoshi Muro
Kuranosuke Sasaki
Riki Honda
Takeshi Masu
Ichiro Mikami
Kaoru Kusumi
Kuranosuke Sasaki
Taiyo Kawashita
Info source: http://homecinema.thedigitalfix.co.uk/content/id/61402/summer-timemachine-blues.html
kok mirip2 hot tub time machine yaa?apa HTTM terinspirasi dorama ini??
ReplyDeleteyg itu produksi taun brp? ini taun 2005. hehe..lucu ko filmnya
ReplyDeleteaku juga pernah mereview film ini. entah di MP ato di FB ato di mana lupa. sangat menghibur, tapi tetep dalam pakem garis waktu. aku sepakat dengan ide bahwa garis waktu itu tidak segaris, tapi banyak garis.
ReplyDeleteohya?? wah, pengen juga lihat review mas andre
ReplyDeleteyup, tema time machine ini juga banyak banget diankat di layar jejepangan, entah movie dorama atau anime.
bingung juga sebenernya sama penjelasan mengenai time line itu, mungkin dalam waktu yang sama ini ad diri kita dari masa depan juga ^^ hahaha
seingetku, ada 2 konsep (atau teori) tentang time travelling.
ReplyDelete1. time line itu segaris.jadi kalau kamu kembali ke masa lalu dan kamu mengubah sesuatu di masa lampau, maka apa yang terjadi di masa depan akan berubah
2. time line itu banyak garis. maksudnya adalah ada begitu banyak kemungkinan yang terjadi di masa lampau yang menjadikan masa depan. tapi segimana kita berusaha mengubah masa lampau, apa yang seharusnya terjadi tetap terjadi di masa depan.
nah, aku lebih percaya yang konsep kedua. film itu menggambarkan konsep kedua dari time travelling
ih, ayahnya selalu teteup keren. duh, bait2 terakhir menyentuh banget dech hehe
ReplyDelete