Oke, judulnya romantis banget ya? Apakah karena bawaan hatiku yang lagi berbunga-bunga? Hmm... Nggak juga sih, karena hari ini entahlah, perasaan kok lagi tidak menentu, antara down, semangat lagi, dan datar-datar aja. But I wanna share about the feeling of missing someone (and something). Eaaa!
It’s been a long time I didn’t feel like this. As I wrote before, I have just having a relationship with someone (yes, a man) and somehow I kinda feel like I want to see him every time: everyday, every hour, every minute, and even every second, though I 100% realize that it impossibly happen. This is CRAZY!! But thanks to that damn TOEFL stuffs that keep my mind busy, so I don’t bother him with those annoying unnecessary texts or something :)
Kangen itu menyiksa, saudara-saudara, anda semua tau itu. Dan bilang “kangen” itu bisa jadi dilemma manakala jarang diungkapkan bisa bikin hati cenat-cenut menahannya, tapi kalo sering-sering bisa-bisa malah annoying dan (mungkin) membosankan. Aku takut kerinduan ini lama-lama berubah menjadi perasaan “berekspektasi lebih” terhadap dia, pingin dibalas (nggak hanya dalam bentuk SMS atau telpon aja, tapi kalau aku kangen, dia juga harus kangen). Nah, kan jadinya nggak asik banget tuh? Aku berharap (dan berusaha juga sih) dengan semakin tambah tuanya umurku, aku makin bisa mengendalikan diri dari setan-setan cilik itu.
Dengan perbedaan letak geografis yang cukup jauh diantara kami, sangat tidak memungkinkan buat ketemu secara fisik. Mimpi buat ngobrol-ngobrol sambil menatap matanya, hm, mungkin bisa dilakukan dengan webcam, atau video call (kalo pulsa nggak jebol, secara beda operator juga :D). Atau kepingin menghabiskan malam minggu jalan-jalan, oke… bisa kok, aku jalan sendiri, dia jalan sendiri, nah tu kami jalan-jalan. Haha. Bukan gitu juga sih. Bohong kalau aku bilang nggak pingin, udah lebih dari 2 tahun aku nggak pernah malam mingguan. Tapi aku tau pasti akan ada waktunya untuk itu, dan jika berjodoh kami masih punya buanyaaaak kesempatan. I’ll wait for it :)
Aku juga belum pernah menemukan formula yang paling mujarab buat mengobati perasaan kangen tersebut. Tapi dia, hanya dengan sebuah SMS di siang hari buta, dimana aku lagi tersesat di Kota Bandung sambil mondar-mandir pengen nggigit bapak-bapak nyebelin di Gedung Annex, hanya bertuliskan, “Kangen”, dan segalanya terasa menjadi menyenangkan. Ah, jatuh cinta memang menyenangkan, kenapa dari dulu aku malah ribet sendiri ya? Thank you my man :)
(Final Distance by Utada Hikaru)
Anyway, sesuatu yang kukangenin telah kembali ke pelukanku dalam keadaan sehat, Lily, laptopku tercinta. Karena sakit yang berkepanjangan, dia nggak bisa menemaniku mengerjakan TA. Semoga dia bisa menemaniku untuk meraih gelar Master setelah ini ya. Amin. Semangat kucing pink!!!
It’s been a long time I didn’t feel like this. As I wrote before, I have just having a relationship with someone (yes, a man) and somehow I kinda feel like I want to see him every time: everyday, every hour, every minute, and even every second, though I 100% realize that it impossibly happen. This is CRAZY!! But thanks to that damn TOEFL stuffs that keep my mind busy, so I don’t bother him with those annoying unnecessary texts or something :)
Kangen itu menyiksa, saudara-saudara, anda semua tau itu. Dan bilang “kangen” itu bisa jadi dilemma manakala jarang diungkapkan bisa bikin hati cenat-cenut menahannya, tapi kalo sering-sering bisa-bisa malah annoying dan (mungkin) membosankan. Aku takut kerinduan ini lama-lama berubah menjadi perasaan “berekspektasi lebih” terhadap dia, pingin dibalas (nggak hanya dalam bentuk SMS atau telpon aja, tapi kalau aku kangen, dia juga harus kangen). Nah, kan jadinya nggak asik banget tuh? Aku berharap (dan berusaha juga sih) dengan semakin tambah tuanya umurku, aku makin bisa mengendalikan diri dari setan-setan cilik itu.
Dengan perbedaan letak geografis yang cukup jauh diantara kami, sangat tidak memungkinkan buat ketemu secara fisik. Mimpi buat ngobrol-ngobrol sambil menatap matanya, hm, mungkin bisa dilakukan dengan webcam, atau video call (kalo pulsa nggak jebol, secara beda operator juga :D). Atau kepingin menghabiskan malam minggu jalan-jalan, oke… bisa kok, aku jalan sendiri, dia jalan sendiri, nah tu kami jalan-jalan. Haha. Bukan gitu juga sih. Bohong kalau aku bilang nggak pingin, udah lebih dari 2 tahun aku nggak pernah malam mingguan. Tapi aku tau pasti akan ada waktunya untuk itu, dan jika berjodoh kami masih punya buanyaaaak kesempatan. I’ll wait for it :)
Aku juga belum pernah menemukan formula yang paling mujarab buat mengobati perasaan kangen tersebut. Tapi dia, hanya dengan sebuah SMS di siang hari buta, dimana aku lagi tersesat di Kota Bandung sambil mondar-mandir pengen nggigit bapak-bapak nyebelin di Gedung Annex, hanya bertuliskan, “Kangen”, dan segalanya terasa menjadi menyenangkan. Ah, jatuh cinta memang menyenangkan, kenapa dari dulu aku malah ribet sendiri ya? Thank you my man :)
I wanna be with you now
We two stare at this distance
We can still make it
We can start over
I want to send this message by words
I wanna be with you now
Soon, we can even embrace this distance
We should stay together yeah, that's why I wanna be with you
(Final Distance by Utada Hikaru)
Anyway, sesuatu yang kukangenin telah kembali ke pelukanku dalam keadaan sehat, Lily, laptopku tercinta. Karena sakit yang berkepanjangan, dia nggak bisa menemaniku mengerjakan TA. Semoga dia bisa menemaniku untuk meraih gelar Master setelah ini ya. Amin. Semangat kucing pink!!!
welcome, Ganesha girl.. !! ^___^
ReplyDeleteaih
ReplyDeletekayaknya postingan2 slanjutnya bakal penuh bunga ni :D
Mas isa: doakanlaaaah maas... Hehehe. Masi deg2an menunggu ni
ReplyDeletemb kiki: hahahaha...yaah amin...mg2 selalu berbunga bunga (emangnya florist) hehe