Habis nongkrong sepanjang sore dengan seorang teman di warung ramen, ditemani semangkok ramen porsi besar dan 2 gelas the per orang, kami pun mulai ngobrol ngalor ngidul, muali dari yang jelas, sampai yang nggak jelas.
Yap, temanku ini adalah teman MP yang juga anak jejepangan jogja lamaaaa sekali (kalo nggak bisa dibilang veteran mas? Hahaha, peace!). Beberapa hari yang lalu dia ngabari kalau lagi di Jogja, dan kami pun janjian buat nongkrong di warung ramen. Sambil menikmati ramen porsi ngamuk itu, kami pun ngobrol-ngobrol berbagai macam hal.
“Apa sih yang membuatmu tertarik dengan jejepangan?”
Ah… jawaban standar pun aku keluarkan. Rurouni Kenshin (るろうに剣心). Ya, gara-gara Kenshin. Berawal dari Kenshin, tepatnya waktu itu aku dipinjami sekeping CD isinya MP3 lagu-lagu anime sama sahabatku, dan di dalamnya berisi OST Rurouni Kenshin!!! Dari Bonnie Pink, Siam Shade, Laruku, Judy and Mary, TM Revolution, dll. Hmmm… pembicaraan kami tadi, menganalisa bagaimana Kenshin bisa sedemikian booming dan membuat banyak orang mulai menggilai jejepangan.
Ceritanya tentang Himura Kenshin, seorang samurai yang dikenal sebagai Hitokiri Batosai (人切りばっとうさい), sang pembantai yang hidup ada era Meiji, setelah kelompok Choshu memenangkan pertempuran pada masa keshogunan Tokugawa dan dimulailah zaman baru Jepang. Saat ini, seseorang tidak lagi boleh membawa pedang di jalanan seperti sebelumnya. Dan Kenshin pun menyesali perbuatannya di masa lalu yang telah membunuh banyak nyawa, dan ia telah bersumpah untuk tidak membunuh orang lagi. Untuk itu, dia membawa pedang Sakabatou, pedang bermata terbalik.
Anime ini pertama kali ditayangkan di Indonesia di SCTV mulai 6 Maret 2000 sampai 14 Juli 2000 setiap hari Senin-Jumat pukul 15.00-16.00 WIB, dan ditayangkan ulang oleh beberapa stasiun televisi swasta. Selain itu, manga karya Watsuki Nobuhiro ini juga diterbitkan di Indonesia dengan judul Samurai X pada tahun 2002 oleh Elex Media Komputindo. (source: Wikipedia)
Sadar atau nggak, Kenshin adalah anime yang paling berpengaruh di dunia jejepangan di Indonesia. Gimana enggak, dimana-mana jadi review, poster-posternya laris, dan lagu-lagu soundtracknya beredar dimana-mana. Waktu itu, sekitar tahun 2000-2002, hampir semua rentalan yang “ngaku” update Jepang, pasti ada anime yang satu ini. Dan seiring terkenalnya anime ini, lagu-lagu soundtracknya pun ikut terangkat, dan salah satunya adalah L’arc~en~Ciel dengan lagu 4th Avenue Café (3rd ED song). Orang-orang mulai penasaran sama band yang satu ini, yang secara kualitas musik emang oke banget. Aa, tapi jujur aja, lagu pertama yang aku suka adalah Bonnie Pink – It’s Gonna Rain (4th ED song) yang bernuansa jazzy.
Personally, aku tidak mengikuti serial anime ini, hanya beberapa kali saja, dan cukup berkesan karena kukira ini anime yang FULL SERIUSnya, ternyata ada selipan humornya juga. Walaupun (baik di anime maupun manga-nya) banyak yang berdarah-darah juga...
Tapi aku paling suka nonton Kenshin OVA (Rurouni Kenshin: Tsuiokuhen), yang ceritanya tentang awal Kenshin menjadi samurai, masih dengan nama kecilnya (Shinta) dia diselamatkan dari pertempuran bandit yang membunuh ibunya, kemudian belajar pedang pada Seijuro Hiko, yang memberinya nama baru, Kenshin. Setelah mahir, ia pun menjadi samurai yang tangguh, seorang hitokiri.
Suatu hari, ia membunuh seorang samurai bernama Kiyosato Akira, yang ternyata adalah tunangan dari Yukishiro Tomoe yang kemudian gadis itu menjadi istrinya. Bekas luka pertama di pipi Kenshin adalah goresan pedang Akira sebelum kematiannya. Dan luka kedua ditorehkan oleh Tomoe sesaat sebelum kematian gadis itu di tangan Kenshin sendiri. Waaaaaaa…. Selebihnya aku jadi pengen nonton lagi!!!!
Ya, aku suka OVA ini, lebih dari semua OVA anime apa pun, dan OVA keduanya (jelek!!!). hehehe…
Setelah demam Kenshin ini, aku nggak terserang demam Inu Yasha yang melanda, tapi aku lebih mengikuti dorama dan Jpop, itu pun tergantung sama stok yang dikasih temen-temen. Maklum, jaringan jejepangan waktu itu masih sedikit dan sulit, apalagi buat anak SMP. Waktu itu aku hanya dapat dari sahabatku yang punya kakak sudah mahasiswa dan kuliah di Bandung (gudangnya jejepangan).
Sekarang pun, saat aku mulai jenuh dengan iklim mainstream di jejepangan jogja, nostalgia seperti ini yang menarikku kembali terjerumus di dalamnya. Masih banyak hal yang menarik di jejepangan, atau jepang beneran… budaya klasiknya, orang-orangnya, musik tradisionalnya… Mungkin masih lama ya aku bakal bosan sama Jepang, atau nggak bakal bosan?
Karena lagi-lagi teringat…
Kenshin… ah… that legendary Kenshin…
That’s how I begun to love Japanese now…
sebelum muncul animenya, gw dah baca versi manganya dari tahun 1997.... gara gara kenshin ini juga gw dulu jadi suka bikin komik.... *ceritanya terinspirasi* XDDDD
ReplyDeleteSAMURAI X mang the best!!
ReplyDeletedulu sampe koleksi wallpaper-nya.
gyahahaha... masih ada ga tuh sketsa gambarnya?? kalo diliat lagi pasti bikin ketawa sendiri
ReplyDeleteheheheh...ini manga-anime fenomenal juga ya, buat anak2 jaman itu? mungkin seperti Naruto sekarang
www.animewallpapers.com
ReplyDeletehahahahahaha
hehe sama, tp pertama2 udah suka jpop duluan sih
ReplyDeletegw mah dari game nya aja.... Final Fantasy.. dari sana langsung ke sengsem sama jejepangan =D
ReplyDeleteaku malah baru kenal Jpop ya waktu itu, sebelumnya lagu2 anime kan di-sulih suara-kan ke bahasa Indonesia....
ReplyDeletehehehehe... saya bukan berbasis game kk.... peruntungan saya buruk di game
ReplyDeletehahahahahaha!!!!
huaa aku suka waktu nonton doraemon..heheee
ReplyDeletedulu aku nonton doraemon pun jarang... hehehe
ReplyDeleteYay!!! My Japanese friend offer to accompany me watching RurouKen live action movie!!! ^o^
ReplyDelete