My Special Hard Disk

Hay hay!

Today was a very complicated day for me. Setelah tidur pagi-pagi, bangun juga harus pagi-pagi. Lalu kotak obat berwarna orange itu ketinggalan di rumah (sekaligus aku dimarahin mama). Lalu mau upload video ternyata internet mati (atau emang nggak direstui nih?). Dan yang paling parah, HD laptopku dinyatakan positif damaged. Oke, let me bold it, DAMAGED. Oh nooo!!!

Partisi C rusak. D (/MY WORKSPACE) masih bisa dibaca. Dan E (/MY PLAYBOX) is not accessible. Oh my oh my…*nangis guling-guling di lantai* padahal di dalamnya tersimpan bergiga-giga memori rekaman momen-momen manisku bersama keluarga dan teman-teman. Saat-saat senang, sedih, berjuang, sampai yang segeje-gejenya. Selain itu, puluhan giga dorama my adorable Kimura Takuya dan Mizushima Hiro, serta puluhan PV boyband Kokorean kecintaan dan lagu-lagu yang kudownload sendiri (FYI, memakan waktu 1 malam untuk mendownload satu album 70MB-an, dengan koneksi GPRS yang beresiko putus-nyambung). Dan… itu semua terancam hangus! Hilang begitu saja… Oke, emang sih, folder tugas akhir (TA)-ku masih bisa diselamatkan, masih ter-back up, at least revisian terakhirnya. Tapii… apakah aku bisa rela kehilangan isi kotak Pandora-ku itu?

Maka, dengan segala kepanikan yang diselimuti sedikit optimisme, aku dateng ke tempat servis. Pura-pura tegar menanyakan nasib HD-ku. Yah, jawabannya sudah jelas, nak… it’s damaged. Mau nangis rasanya. Tapi nangis nggak bakal menyelesaikan masalah apa-apa. Aku memohon alternative solusi, dan akhirnya… aku terdampar di sebuah tempat bernama TREKNOL, hard disk crisis center. Okeeeeey!!! I haven’t imagine that I ever be in such a place like this before!!! Telen dah semua ejekanmu sama temen-temen yang pernah bernasib sama sebelumnya, Pinku!!! Makanya jangan suka ngejekin oraaaaaanggg!!!

First step in would be your first impression to this place, bangunannya agak serem, lantai terasannya aja dari bangkai-bangkai hardisk malang yang terlihat melas *wow*. Lalu aku masuk ke ruangan depannya, (sok) malu-malu. Ketemu sama officernya. Terus aku kasihin kepingan hardisku yang terbungkus rapi oleh surat pengantar dari tempat serpis (isinya wanti-wanti biar nggak dibongkar, biar garansinya nggak void). “Saya cek dulu ya mbak,” kata mas-masnya. Dihubungkannya sama computer di front desk. Dia manggut-manggut. Aku deg-degan. “Wah, bad sector ya mbak. Kita usahakan bisa di back up deh data-datanya mbak,” OOOHHH!!! Bagaikan secercah cahaya di dalam gua yang masuk dari lubang selebar jarum… rasanya harapan itu menyusupi rongga sanubariku (BGM Canon in D – DEPAPEPE version).

“Hm… terus mbak, pembiayaannya gimana?” mendadak mas-nya membuyarkan lamunan indahku dengan suara baritonnya. AWK!!! Dan aku disodori deretan angka yang tersusun dalam tabel rapi. “Ini… hardisknya 320 giga, kerusakannya bad sector jadinya…” PAUSE. Mataku berakomodasi maksimal. “Tuju ratus dua puluh lima ribu,” OH YES! You’re really to the point, man!!! Dalam sekejap aku pun mematung. Mataku kedip-kedip bak boneka Susan. Rp725000. It cost me my throat!!! (dan suaraku mendadak hilang)

Panik dan bingung. Yeah, itulah biaya dari kelalaianku mem-back up data. Betapa malasnya aku selama ini, cuma buat ngopy ke CD/DVD/EXTHD apa sih susahnya? Cuma satu kata, MALAS! Aku terlalu menggampangkan segalanya tanpa memikirkan kemungkinan terburuknya, “Oh yes, my laptop is fine, what should I worry about??” telen sendiri tuh pil paitnya!!!

Oke, enough for blaming myself, pasrahkan sama yang diatas. Banyak-banyak doa. Dan jadikan ini pelajaran, don’t ever let your laziness lead you, never again!!!

Dari sini aku juga jadi berpikir, otak kita ini bagaikan hardisk dengan kapasitas super besar, yang (insya Allah) awet selama hidup kita, kalo dirawat dengan baik juga. Tapi, gimana nge-back up-nya ya kalau terjadi damage?

Otakku, walaupun prosesornya masih Pentium 1, tapi mungkin kapasitas hardisknya lebih dari 10000GB, yeah, though it will take hours to summon up even 1 new file, because it never be defragmented!!! Mungkin aja terselip. Atau nggak sengaja ke-delete?  Dan yang muncul hanyalah kilatan-kilatan singkat dari rekaman keseluruhan momennya, seperti saat kita mendengarkan lagu kenangan. Kadang hal yang ingin kita lupakan justru tersimpan rapi dalam memori secara otomatis dan hal-hal yang ingin kita simpan malah hilang tanpa tau harus dicari di folder yang mana dari keseluruhan memori otak kita. Oh,kenapa hari ini aku jadi sentimentil ya?

Hard disk ku, LILY, walaupun kamu nggak bisa diselamatkan lagi, dan mungkin kamu harus digantikan oleh yang baru, tapi please… tinggalkanlah memorimu untukku, that will always bond us together, forever… I will always missing you, Lily… I love you…*kiss Lily, and pray...*

Hope all of my precious files could be saved. Amin.

---
picture credit to Oki Novriansyah
(http://oki-novriansyah.web.ugm.ac.id)
PS: that's not my Lily's picture, it's only for illustration