Aku habis diramal tarot. Hahaha… Iseng-iseng kemarin aku maen ke Fakultas Ilmu Budaya, janjian sama temenku buat ngasih anime Chii’s Sweet Home. Janjiannya di bangcok (bangku coklat) deket plaza. Oke, jam 9 aku langsung tancep kesana. Lenggang kangkung berasa masuk kampus sendiri (padahal grogi juga), dan untungnya, langsung ketemu Rini-kouhai (Riko), fufufu…
Nggak berapa lama duduk-duduk di bangcok, tiba-tiba menangkap bayangan sesosok makhluk yang kukenal, sebut saja namanya Edo (iya, beneran namanya Edo kok) dan dia juga langsung mengenaliku. “Hai mbak!” sapanya, trus langsung gabung sama aku dan Riko. Habis ngopy anime ke FD-nya Riko, aku pun berbalik ke Edo. “Do, mana tarotmu, ayo ramalin, udah 3 bulan lebih kan ini,” yup, sekitar 3-4 bulanan lalu kan aku sering banget maen ke sastra, entah pagi siang sore, kumpul-kumpul sama temen-temen yang secara umur mereka adalah kouhai (junior) ku semua. Dan kalo duduk di situ, bisa dipastikan aku adalah yang paling tua secara angkatan (dan umur, hiks). Tapi nggak papa, seneng kok bisa kumpul rame-rame, daripada bosen di kampus sendiri, sepi pula.
Balik lagi ke Edo dan ramalan tarotnya. Dengan diskon 50% (50%nya lagi ngangsur, disuruh nraktir minum), aku pun disuruh mengocok kartu-kartu itu sambil memikirkan apa yang mau kutanyakan. Pertama, ah, akademik dan karir. Fufufu… yang ceritanya lagi tugas akhir (TA), pasti deh kepikiran sama hal yang satu ini. Hehe.. hasilnya? Secara garis besar lancar, dengan semangat membara gini, pasti bisa deh. Permasalahannya, bakal ada yang bikin aku ragu-ragu, nah kalo nggak mantep mending nggak usah dilakoni. Masalah lainnya, kayanya ada unsur masalah hati, walaupun cuma 15-20% aja sih ngaruhnya. HYAH!!! Hari gini masalah hati??
Duh… I have no time for romance…
Lanjut, ramalan kedua, my love life. Aku kocok kartu dengan sepenuh hati, aku susun 4-3-2-1 dengan rapi, salah satu aku putar, terus kubuka hati-hati, dan… JRENG JRENG JRENG!!! Kartunya jelek semua!!! Asyem. Dan si Edo hanya ketawa aja, “Walah mbak… sampai 2 bulan ke depan mungkin kamu masih gini-gini aja…” WAAAAHH!!! Sial, 3 bulan lalu kamu bilang aku masih sendiri aja, dan sekarang kamu extend 2 bulan lagi??? Aduuuuh… hehehe… dan sebagai kalimat penghibur, dia bilang gini, “Ada kok mbak, yang dekat, dia temen curhat kamu, dan kemungkinan bisa jadi sama kamu, tapi ya itu… mungkin habis April… khahahahaha!!!” Jan… aku hanya bisa terhenyak.
Pertanyaan ketiga, aku sekarang lagi dekat sama seseorang, kira-kira aku sama dia gimana ya? Hm… rada berat ni, walopun Edo jawabnya to the point sambil ketawa ngakak lagi. Trus hasilnya apa?? Hohoho, ada deh… tanya langsung aja ma aku lah ^^ I’ll keep it hi-mi-tsu.
Wah, serem banget nih ramalan tarot. Oke, aku bukan tipe yang percaya sama ramalan begitu aja. Dan secara logis, Edo juga bilang, “Aku gini cuma mbaca kartu aja, selebihnya aku ngasih sugesti-sugesti, kalo kamu percaya kemungkinan benernya bisa jadi 60-80%, kalo nggak ya mungkin less than 50%,” oke Do, aku percaya yang baik-baik aja deh.
Ya, ramalan kaya gini cuma hasil membaca tanda-tanda dan kebetulan aja, selebihnya, keputusan ada di tangan kita dan jodoh ada di tangan Tuhan. Ya nggak? Tapi membaca tanda-tanda kaya gini, ada baiknya juga untuk membuat kita lebih aware terhadap apa yang terjadi di sekeliling kita akhir-akhir ini. Misalnya ni, urusan akademik, bener lah kata dia kalo mau berhasil, ya kita sendiri yang harus aktif mengejar, begitu juga urusan asmara. Boleh aja hasil ramalanmu kali ini kamu bakal deket sama seseorang, tapi kalo nggak berusaha ndeketin ya nggak bakalan deket kan?? Dipikir aja secara logis.
Urusan membaca sign, aku adalah orang yang nggak peka dan kurang aware terhadap hal-hal yang tersirat seperti itu. Kalo nggak kelihatan ya nggak lihat, kalo nggak bilang ya aku nggak tau. Ini juga berlaku dalam urusan percintaan. Ada yang dekat, tapi nggak bilang apa-apa, tapi tiba-tiba berlaku aneh yang mengindikasikan adanya perhatian, tapi selama nggak bilang, aku juga nggak bisa ngapa-ngapa kan? Dan tanda-tanda seperti itu bukannya nggak terbaca di mataku, tapi blur, samar. Pernah suatu ketika dekat dengan seseorang, tapi pada gilirannya ketika bilang, dianya malah ngomong gini, “Ya terserah, mau kamu anggep serius ya aku serius, kalo enggak serius ya nggak apa,” yaaaa….kuanggap nggak serius lah, emang aku cewe ge-er-an?? Ntar gimana kalau udah aku anggep serius-serius ternyata dia hanya main-main? Keki di aku kan??
Beberapa hari yang lalu, aku sempat berpikir untuk memberi sinyal positif sama seseorang. Mulai memberi secuil tanda (cyaelah…), walaupun sebenarnya buat melangkah ke relationship itu masih berat sih, tapi paling nggak biar dia tau aku ada perhatian. Tapi… yayaya, untuk kali ke berapa, orang mudah menyerah untuk mendapatkan aku (atau ilfil duluan ya?). Dan dari beberapa referensi, akhirnya aku membuat kesimpulan sendiri, yaitu:
Wanita itu selalu pengen dikejar, naturally dia ingin dipuja, sedangkan pria lebih to the point dan nggak suka ribet (mungkin)… dasar 2 makhluk yang diciptakan berbeda, pemikirannya juga berbeda.
“Hahaha…, criteria kamu sekarang udah beda, udah nambah faktor SABAR di dalamnya. Buat ngadepin kamu yang sekarang mereka harus 300% lebih sabar, XXS. Aku tau kok, kamu udah nggak pengen main-main lagi kan?” kalo kata temenku sih gitu. Ah sok tau kamu! Tapi mungkin ada benernya juga…
Hmm... aku hanya ingin merasa berharga untuk dicintai, bukan sesuatu yang mudah didapat dan kemudian dilepas begitu saja.
Sial, diem-diem dalam playlistku sekarang nyangkut satu lagu Indonesia yang kenes ini,
“Buktikanlah kau cinta padaku… buat aku tergila-gila padamu. Jangan dulu kau lelah menunggu, kuingin lihat kesungguhanmu sebelum kubilang I love you…”
Nggak berapa lama duduk-duduk di bangcok, tiba-tiba menangkap bayangan sesosok makhluk yang kukenal, sebut saja namanya Edo (iya, beneran namanya Edo kok) dan dia juga langsung mengenaliku. “Hai mbak!” sapanya, trus langsung gabung sama aku dan Riko. Habis ngopy anime ke FD-nya Riko, aku pun berbalik ke Edo. “Do, mana tarotmu, ayo ramalin, udah 3 bulan lebih kan ini,” yup, sekitar 3-4 bulanan lalu kan aku sering banget maen ke sastra, entah pagi siang sore, kumpul-kumpul sama temen-temen yang secara umur mereka adalah kouhai (junior) ku semua. Dan kalo duduk di situ, bisa dipastikan aku adalah yang paling tua secara angkatan (dan umur, hiks). Tapi nggak papa, seneng kok bisa kumpul rame-rame, daripada bosen di kampus sendiri, sepi pula.
Balik lagi ke Edo dan ramalan tarotnya. Dengan diskon 50% (50%nya lagi ngangsur, disuruh nraktir minum), aku pun disuruh mengocok kartu-kartu itu sambil memikirkan apa yang mau kutanyakan. Pertama, ah, akademik dan karir. Fufufu… yang ceritanya lagi tugas akhir (TA), pasti deh kepikiran sama hal yang satu ini. Hehe.. hasilnya? Secara garis besar lancar, dengan semangat membara gini, pasti bisa deh. Permasalahannya, bakal ada yang bikin aku ragu-ragu, nah kalo nggak mantep mending nggak usah dilakoni. Masalah lainnya, kayanya ada unsur masalah hati, walaupun cuma 15-20% aja sih ngaruhnya. HYAH!!! Hari gini masalah hati??
Duh… I have no time for romance…
Lanjut, ramalan kedua, my love life. Aku kocok kartu dengan sepenuh hati, aku susun 4-3-2-1 dengan rapi, salah satu aku putar, terus kubuka hati-hati, dan… JRENG JRENG JRENG!!! Kartunya jelek semua!!! Asyem. Dan si Edo hanya ketawa aja, “Walah mbak… sampai 2 bulan ke depan mungkin kamu masih gini-gini aja…” WAAAAHH!!! Sial, 3 bulan lalu kamu bilang aku masih sendiri aja, dan sekarang kamu extend 2 bulan lagi??? Aduuuuh… hehehe… dan sebagai kalimat penghibur, dia bilang gini, “Ada kok mbak, yang dekat, dia temen curhat kamu, dan kemungkinan bisa jadi sama kamu, tapi ya itu… mungkin habis April… khahahahaha!!!” Jan… aku hanya bisa terhenyak.
Pertanyaan ketiga, aku sekarang lagi dekat sama seseorang, kira-kira aku sama dia gimana ya? Hm… rada berat ni, walopun Edo jawabnya to the point sambil ketawa ngakak lagi. Trus hasilnya apa?? Hohoho, ada deh… tanya langsung aja ma aku lah ^^ I’ll keep it hi-mi-tsu.
Wah, serem banget nih ramalan tarot. Oke, aku bukan tipe yang percaya sama ramalan begitu aja. Dan secara logis, Edo juga bilang, “Aku gini cuma mbaca kartu aja, selebihnya aku ngasih sugesti-sugesti, kalo kamu percaya kemungkinan benernya bisa jadi 60-80%, kalo nggak ya mungkin less than 50%,” oke Do, aku percaya yang baik-baik aja deh.
Ya, ramalan kaya gini cuma hasil membaca tanda-tanda dan kebetulan aja, selebihnya, keputusan ada di tangan kita dan jodoh ada di tangan Tuhan. Ya nggak? Tapi membaca tanda-tanda kaya gini, ada baiknya juga untuk membuat kita lebih aware terhadap apa yang terjadi di sekeliling kita akhir-akhir ini. Misalnya ni, urusan akademik, bener lah kata dia kalo mau berhasil, ya kita sendiri yang harus aktif mengejar, begitu juga urusan asmara. Boleh aja hasil ramalanmu kali ini kamu bakal deket sama seseorang, tapi kalo nggak berusaha ndeketin ya nggak bakalan deket kan?? Dipikir aja secara logis.
Urusan membaca sign, aku adalah orang yang nggak peka dan kurang aware terhadap hal-hal yang tersirat seperti itu. Kalo nggak kelihatan ya nggak lihat, kalo nggak bilang ya aku nggak tau. Ini juga berlaku dalam urusan percintaan. Ada yang dekat, tapi nggak bilang apa-apa, tapi tiba-tiba berlaku aneh yang mengindikasikan adanya perhatian, tapi selama nggak bilang, aku juga nggak bisa ngapa-ngapa kan? Dan tanda-tanda seperti itu bukannya nggak terbaca di mataku, tapi blur, samar. Pernah suatu ketika dekat dengan seseorang, tapi pada gilirannya ketika bilang, dianya malah ngomong gini, “Ya terserah, mau kamu anggep serius ya aku serius, kalo enggak serius ya nggak apa,” yaaaa….kuanggap nggak serius lah, emang aku cewe ge-er-an?? Ntar gimana kalau udah aku anggep serius-serius ternyata dia hanya main-main? Keki di aku kan??
Beberapa hari yang lalu, aku sempat berpikir untuk memberi sinyal positif sama seseorang. Mulai memberi secuil tanda (cyaelah…), walaupun sebenarnya buat melangkah ke relationship itu masih berat sih, tapi paling nggak biar dia tau aku ada perhatian. Tapi… yayaya, untuk kali ke berapa, orang mudah menyerah untuk mendapatkan aku (atau ilfil duluan ya?). Dan dari beberapa referensi, akhirnya aku membuat kesimpulan sendiri, yaitu:
Wanita itu selalu pengen dikejar, naturally dia ingin dipuja, sedangkan pria lebih to the point dan nggak suka ribet (mungkin)… dasar 2 makhluk yang diciptakan berbeda, pemikirannya juga berbeda.
“Hahaha…, criteria kamu sekarang udah beda, udah nambah faktor SABAR di dalamnya. Buat ngadepin kamu yang sekarang mereka harus 300% lebih sabar, XXS. Aku tau kok, kamu udah nggak pengen main-main lagi kan?” kalo kata temenku sih gitu. Ah sok tau kamu! Tapi mungkin ada benernya juga…
Hmm... aku hanya ingin merasa berharga untuk dicintai, bukan sesuatu yang mudah didapat dan kemudian dilepas begitu saja.
Sial, diem-diem dalam playlistku sekarang nyangkut satu lagu Indonesia yang kenes ini,
“Buktikanlah kau cinta padaku… buat aku tergila-gila padamu. Jangan dulu kau lelah menunggu, kuingin lihat kesungguhanmu sebelum kubilang I love you…”
Nindy - Buktikan
My future lover, whoever you are, I challenge you!!!
Gwahahahaha!!!
*ketawa gagakku jelek sekali ya?
kalo orang jawa itu ada lima ramalan yang tiga diantaranya pasti terjadi. coba liat aja garis tangan kita masing-masing dek. itu kaya huruf 'M" kan. nah itulah mo limo ramalan orang jawa. jadi coba diurutin:
ReplyDeleteM 1=> METU. artinya manusia di dunia itu wis metu alias lahir
M 2=> MANGAN. artinya manusi di dunia itu harus hidup.
m 3=> manten. nah yang ini belum pasti terjadi apa ga, tapi biasanya sebagian orang berusaha biar bisa manten alias menikah.
m 4=> meteng/i alias berketurunan. kalo udah manten biasanya terus usaha punya keturunan meski ga semua orang.
M 5=>yang terakhir ini sudah pasti terjadi dan jadi takdir semua manusia dan semua pasti mengalaminya, MATI>
itu ramalan versiku yang pasti terjadi.
itu sih bukan ramalan, kakaaaakkk.... tapi emang seharusnya begitu... hhahahahaa
ReplyDeleteyah, walopunkita nggak tau progresnya kita akan sampai mana sebelum M yang kelima itu...
duh duh duh...
ReplyDeletepinku inih.. doyan banget sama ramal meramal...
hahaha, aq ga hobi diramal sih. dan tulisan ini pada intinya bukan soal ramal meramal, tp lebih pada membaca sign itu. kalo emang jodoh pasti apa-apanya akan mudah. lho? hahaha, ga tau lah, ngaco aja aku ni
ReplyDeletega pernah di-tarotin...pengen
ReplyDeletekayanya skrg bnyk ko. tapi yg tarot ini kbetulan tmen sndiri sih. jd sambil ketawa2 aja dia narotny. hahaha!
ReplyDelete