Wednesday, September 30, 2009

Religious Boys

Hehhe... posting gak penting. Pagi-pagi tau-tau keingat sesuatu yang menggelitik dalam hati. Uff... padahal bertekad baja mau ngetik laporan kerja praktek (KP) tapi luluh juga nih mau nulis. Ya sudah, daripada menguap, lebih baik nulis saja lah.

Apa ya yang menarik dari diriku ini? (cie cie). Entahlah. Nggak pernah terbayang olehku, didekati oleh anak laki-laki (oh my, they're not kids anymore now) yang religius. Jujur, ini bukan tipeku. Tapi mungkin bisa (sangat sangat) kupertimbangkan. Tapi entah kenapa, pria (ciah, pria...) seperti ini ada juga yang tertarik padaku (ge-er mode on).

Waktu SMP, aku tomboy banget, mungkin sudah kaya anak cowo saja. Maka, menjelang masuk SMA kuputuskan untuk sedikit mengubah appearance. Sedikit lebih feminin lah, biar sedap dipandang (emangnya makanan?). Waktu SMA, saya punya pacar, yang sangat sangat baik dan pengertian (never knew why we're broken up in college). Tapi, dalam waktu yang bersamaan juga, saya disukai sama teman satu sekolah. Lucunya, teman ini adalah anak yang sangat religius. WHAT??

Honestly, aku bukanlah seorang perempuan muslim yang bisa dibilang sangat taat. Aku tidak memakai jilbab, tidak rajin ke masjid dan shalat masih bolong-bolong. Pemahaman Islam yang diajarkan di SD belum cukup untuk menjadi motivasi memperbanyak ibadah. Di sekolah, aku pake rok pendek, walaupun pendeknya wajar, cuma selutut, rambut juga cuma pendek sebahu, teman-teman juga kebanyakan cowo (dan saya merasa jadi yang paling cantik) hahahaha!

Oke, sebelum confession itu, memang aku sudah dekat dengan dia. Anak laki-laki yang suka menulis. Tipe pujangga. Tapi dia bukan pujangga puisi sih. Cerita-cerita yang dibuat juga menarik, walaupun kebanyakan di dalamnya juga tersirat pandangan-pandangan dia mengenai agama. Cukup sekian introduksinya.

Tiba-tiba dia menyatakan perasaannya. WAW!! Aku ditembak anak rohis?? Yang benar saja???

Bertahun-tahun berselang, aku sudah menjadi mahasiswi yang menawan (hati para kucing, tikus dan bola, ha??). Menjalani dinamika kehidupan kampus, dengan suka-duka dan romantismenya. Kembali aku dihadapkan dengan cinta serupa, saat aku masih berstatus in a relationship juga!!! WAOW!

Kali ini kami sempat bersahabat, dan berbagi cerita. Mungkin sahabatan sama dia bisa mem buatku sedikit lebih alim. Serius. Bukan buat apa-apa sih, tapi rasanya menjadi sedikit lebih religius bagus juga, membuat tentram hati.

Tau-tau, dia memintaku untuk berhenti menghubunginya, bertemu dengannya, bahkan di kampus pun aku DI-CU-EK-IN!! uh!! Aku sebenarnya paling nggak suka kayak gini. Ditinggalkan teman sama menyedihkannya dengan putus cinta.

Tapi mau gimana lagi, demi kebaikan bersama, akhirnya aku pun pelan-pelan jauh dari dia. Belakangan aku tau, dia saat itu mulai jatuh cinta sama aku (caelaaahh).

Dan ternyata.... itu bukan yang terakhir. Gak lama setelah itu, saya resmi menjadi single. Tiba-tiba dekat dengan pria yang cukup religius. Senang juga sih, ada yang mengingatkan shalat, membangunkan sahur, dll. Walaupun sering diingatkan shalat, tapi aku nggak merasa risih, karena dia nggak memaksa. Like this dah!!

Ada tipe pria religius yang suka memaksa, apalagi urusan shalat. Dengan alasan, "Karena aku sayang kamu," tapi intensinya ketika mengingatkan kita bisa bikin ngeri. Kayak diceramahi sama sinetron religi di tipi. Kalau pria religius yang seperti ini, aku nggak simpatik deh, bisa bikin ilfeel. Dengan logika kaya gini, kalo emang dia berpegang sama ajaran Islam, kenapa masih ada niat buat ngajak pacaran? Nggak ngajak nikah aja sekalian? Hahahhahaa...

Heran juga sih... dengan kondisi eksisting saya yang seperti ini, kok bisa ya menarik perhatian mereka? Apakah diriku ini tampang-tampang yang harus diselamatkan dari gelombang kemaksiatan?? Hahahaha...f(^o^) *garuk-garuk*

Tapi... bagaimana pun juga, disayangi itu menyenangkan kok. I apreciated with all you have done, boys. As I wrote before, in my previous post "My Kind of Boy", kubilang its oke dengan tipe religius, yang bisa membimbingku ke jalan yang benar tanpa harus jadi ekstrim. Tapi kalo bisa yang sekeren dan sebaik Mizushima Hiro juga ya *hahaha, ngarep!* Amin.

15 comments:

  1. wah wah. menurut kabar burung, emang lagi cari cowok ini kayaknya, si Atrida

    ReplyDelete
  2. burung-burungan?? enggak ada tipe khusus yang kucari zam, yang seperi kamu juga boleh...hahaha...

    ReplyDelete
  3. ya yang relijius itu....dia butuh org kyk kamu kyknya hehe

    ReplyDelete
  4. "dia yang butuh aku"??? seriusan? hahaha... why me???

    ReplyDelete
  5. equilibrium mungkin
    mgkn kamu butuh dia untuk mengingatkan tentang akhirat
    mungkin dia butuh kamu untuk menikmati dunia
    mungkin hehe

    ReplyDelete
  6. balance!

    yah, bagiku cowo relijius its ok, asal nggak ekstrim aja sih
    ngeri
    hehehe

    ReplyDelete
  7. Send your cv and application letter to nekopinku.multiply.com.
    Jyahahahahahaha!!! *dilempar sandal ma mas ardian*

    ReplyDelete
  8. oeetttzz... gak bisa jalur cepat, apalagi pake suap

    harus jujur

    hahahahahaaa

    ReplyDelete
  9. "yang seperi kamu juga boleh...hahaha..."

    jiaaaah, ini dia. diam2 aku udah mulai dibajuli atrida nih. maunya brondooongs

    ReplyDelete
  10. Azaaam!! Hehe,gapapa,plus minus 5thn kok. Eh,tp km 7thn ya? Yah..zannen desu yo..

    ReplyDelete